Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-New Delhi. Lonjakan drastis kasus virus Corona (COVID-19) yang melanda India beberapa hari terakhir membuat frustrasi para dokter setempat. Pasokan oksigen yang sangat terbatas membuat mereka kesulitan untuk merawat pasien mereka yang kondisinya parah dan membutuhkan bantuan ventilator.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (27/4/2021), salah satunya Dr Gautam Singh yang membenci bunyi bip pada ventilator yang mengisyaratkan level oksigen sangat rendah. Merasa putus asa, dia mengirimkan pesan SOS via media sosial untuk meminta bantuan tabung oksigen bagi pasiennya yang sekarat.
Dr Singh yang seorang ahli jantung dan bekerja pada unit gawat darurat di salah satu rumah sakit di New Delhi ini memohon dan meminjam tabung-tabung oksigen dari siapa saja yang bisa membantunya, demi menjaga pasiennya tetap hidup paling tidak untuk sehari lagi.
Pada Minggu (25/4) waktu setempat, ketika pasokan oksigen dari rumah sakit terdekat juga nyaris kosong, dokter berusia 43 tahun ini memanfaatkan media sosial untuk memposting sebuah video yang isinya memohon bantuan tabung oksigen.
"Tolong kirim oksigen kepada kami. Pasien-pasien saya sekarat," ucap Dr Singh dengan suara tercekat.
India yang awalnya dipandang sebagai kisah sukses dalam menangani pandemi, kini berjuang menghadapi gelombang kedua Corona yang membuat sistem kesehatan di negara ini nyaris kolaps. Banyak rumah sakit kekurangan tempat tidur untuk pasien, pasokan oksigen dan obat-obatan.
Pesan-pesan SOS seperti yang dikirimkan Dr Singh mengungkapkan tingkat kepanikan yang kini terjadi di India.
Dr Singh menuturkan dirinya menerima 20 tabung oksigen pada Senin (26/4) waktu setempat, yang hanya cukup untuk satu hari hingga ventilator menunjukkan peringatan bahwa level oksigen nyaris habis.
"Saya merasa tidak berdaya karena pasien saya bertahan hidup dari jam ke jam. Saya akan memohon lagi dan berharap seseorang mengirimkan oksigen yang akan menjaga pasien-pasien saya tetap hidup untuk sehari lagi," tuturnya via telepon.
Selain pasokan oksigen menipis, unit-unit perawatan intensif beroperasi dalam kapasitas penuh dan nyaris seluruh ventilator digunakan. Tidak hanya rumah sakit yang kewalahan, krematorium setempat juga harus terus beroperasi dengan meningkatkan jumlah kematian akibat Corona.
Pada Senin (26/4) waktu setempat, India melaporkan 352.991 kasus Corona dan 2.812 kematian -- angka tertinggi sejak pandemi melanda.
Dengan 2.812 orang meninggal dalam 24 jam, berarti secara kasar ada 117 orang yang meninggal setiap jamnya. Para pakar bahkan menyebut angkat tersebut mungkin tidak sesuai dengan angka sesungguhnya di lapangan yang jauh lebih tinggi.
Total kasus Corona di India saat ini melebihi 17,3 juta kasus dengan 195.123 kematian. India berada di belakang Amerika Serikat (AS) sebagai negara dengan total kasus Corona terbanyak di dunia.(dtc)