Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan, Bobby Nasution sedang terlibat perseteruan. Awal "pertengkaran" dipicu protes dari Bobby kepada Edy karena tidak dilibatkan dalam penentuan lokasi karantina kepada WNI (Warga Negara Indonesia) yang baru tiba dari luar negeri.
"Masyarakat berharap dalam penanganan COVID-19 pemerintah daerah, baik Pemprov Sumut dan Pemerintah Kota (Pemko) Medan harus satu suara, jangan buat masyarakat menjadi bingung dan makin khawatir, mengingat angka temuan COVID belakangan ini semakin naik," kata akademisi dari UINSU, Rholand Muary, Sabtu (8/5/2021).
Rholand berpendapat, masalah ini muncul akibat komunikasi kedua kepala daerah tersebut yang kurang baik. "Apa yang sedang terjadi menunjukkan komunikasi birokrasi antar kepala daerah tidak berjalan dengan baik. Harusnya hal tersebut dapat diselesaikan secara langsung," bibirnya.
BACA JUGA: Disarankan Gubernur Bertanya ke Tuhan soal Polemik Isolasi WNI, Begini Jawaban Wali Kota Bobby
Dia menyarankan agar ego sektoral masing-masing kepala daerah dapat ditekan. Agar masalah ini dapat segera terselesaikan. "Bisa saja ada semacam ego sektoral antar kepala daerah yang tidak terbendung dalam penanganan COVID19 ini," bilangnya.
Menurut dia, setiap kepala daerah punya tugas dan fungsi yang dibantu oleh aparaturnya. "Itu yang seperti nya tidak dimaksimalkan dalam upaya komunikasi dan koordinasi," pungkasnya.