Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tokyo. Bukan hanya India yang kelabakan akibat meningkatnya COVID-19, Jepang juga demikian. Imbasnya, status darurat diperpanjang hingga akhir Mei ini.
Dikutip detikTravel dari Kyodonews, Sabtu (8/5/2021), Pemerintah Jepang berencana untuk memperpanjang status darurat COVID-19 di luar Tokyo dan Osaka hingga 31 Mei tahun ini.
Dalam sebuah rapat, Menteri Pemulihan Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura berujar kalau perpanjangan status darurat itu juga akan mencakup Prefektur Aichi dan Fukuoka. Lewat kebijakan itu, Pemerintah Jepang juga disebut dapat menerapkan pengawasan yang jauh lebih ketat untuk menahan jumlah penularan COVID-19.
"Kami memiliki pertahanan akan krisis yang bagus," kata Nishimura.
"Pemerintah akan menghambat penularan dan memastikan bahwa jumlah orang yang terinfeksi menurun, serta membuat orang merasa aman," dia menambahkan.
Kepastian dari rencana perpanjangan status darurat itu akan lebih lanjut dibahas dalam meeting bersama pihak satgas terkait. Kabarnya, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga disebut akan hadir.
Perpanjangan status darurat itu berarti juga memperpanjang peniadaan alkohol di rumah makan yang sejatinya berakhir pada Selasa pekan depan. Begitu juga pemotongan waktu operasional tempat karaoke serta denda bagi pelaku usaha yang kedapatan melanggar.
Saat ini, masyarakat Jepang juga diminta untuk bekerja dari rumah saja. Selain itu, penonton dari event olahraga juga akan dibatasi 50% saja atau sekitar 5.000 orang dari total kapasitas venue. Pemerintah Jepang masih berusaha untuk melakukan pemulihan ekonomi.
Perdana Menteri Suga mengatakan kalau pengetatan yang dilakukan tersebut dikatakan berhasil mengurangi jumlah penderita COVID-19.
Status darurat yang diperpanjang karena virus Corona di Jepang itu juga turut memberi ketidakpastian penyelenggaraan Olimpiade musim panas yang sedianya akan dilakukan dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan mendatang.
Per hari Kamis kemarin, Jepang mencatat sekitar 4.375 kasus baru. Angka itu disebut turun 27% dari puncaknya pada Sabtu pekan lalu.(dtt)