Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Samosir. Beberapa warga pengunjung mengaku belum mau menaiki KMP Ihan Batak, atau ogah menyebrang dengan kapal Ferry Roro tersebut setelah peristiwa yang menewaskan wanita asal Tebing Tinggi pada Senin 31 Mei 2021 lalu.
Husein warga Medan yang mau ke Tuktuk Siadong mengaku memilih menyebrang dari Tigaras, Simalungun dengan Kapal Ferry menuju Dermaga Simanindo.
"Masih trauma dan takut naik kapal Ihan Batak," katanya kepada Medanbisnisdaily, Senin (7/6/2021).
Hal yang sama disampaikan, Joseph juga wisatawan asal Medan yang memilih penyebrangan di Tigaras karena kapal yang tersedia cukup baik dan pelayanannya sangat memuaskan, apalagi kapalnya memberikan pelayanan go show. "Tidak begitu lama menunggu sudah berangkat dan kapalnya cukup baik," katanya.
Ia juga mengaku peristiwa KMP Ihan Batak jelas membuat masyarakat yang ingin menyebrang menjadi waspada dan berhati-hati.
Sebelumnya, tragedi jatuhnya mobil Toyota Avanza dari kapal Ferry Ihan Batak mendapat respon dari berbagai masyarakat.
Salah satunya mantan Anggota DPRD Provinsi Sumatra Utara, Oloan Simbolon yang meminta semua pelaksanaan pelayaran milik pemerintah harus di audit.
"Bukan hanya persoalan ram door yang harus diperiksa, akan tetapi semua pembuatan kapal Ferry Ihan Batak harus diaudit total. Jangan jangan semua spesifikasi kapal Ferry Roro itu yang sudah ditentukan tidak memenuhi sesuai standar, dan bila perlu para pegawai dan nahkoda kapal juga harus intens diperiksa," katanya kepada wartawan, Sabtu (5/6/2021).
Ia juga menjelaskan, selama 40 tahun pelayanan kapal Ferry KM Tao Toba milik swasta yang melayani penyeberangan Tomok dan Ajibata, belum pernah terdengar ada peristiwa rusaknya anak tangga yang mengakibatkan korban jiwa.
Kepolisian Polres Samosir terus bekerja dan bergerak cepat melakukan penyelidikan pasca insiden Kapal Motor Penumpang (KMP) Ihan Batak yang menewaskan satu pengunjung asal Tebing Tinggi, Senin, 31 Mei 2021 kemarin dengan memboyong nakhoda dan petugas kapalnya ke Mapolres Samosir.
"Pra rekonstruksi ini dilakukan di dengan melibatkan langsung personel Reskrim, Inafis serta para saksi dan pada kesempatan ini, para saksi baik nahkoda maupun ABK yang berada di tempat kejadian perkara, dimintai penjelasan posisi masing-masing yang sebenarnya pada saat terjadinya peristiwa yang memakan korban jiwa tersebut," ujar Kapolres Samosir, AKBP Josua Tampubolon dihadapan wartawan, Senin (1/6/2021) lalu.