Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Penundaan peletakan batu pertama pembangunan gedung perpustakaan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Samosir seyogyanya harus dihargai Sebab, proses pelaksanaan proyek berbiaya Rp 9, 1 miliar itu ada dugaan rekayasa dan harus diusut.
"Hargailah pemerintah, sekali lagi bukan membatalkan, namun menunda peletakan batu pertama, karena banyak kejanggalan yang harus dibongkar," kata tokoh masyarakat Samosir, Ober Gultom kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (11/6/2021).
Sebagai yang ahli dalam infrastruktur selama puluhan tahun di Kementerian PU Pera, Ober yang juga ayah kandung Bupati Samosir, Vandiko Gultom meminta oknum-oknum masyarakat jangan terlalu menyerang dan mendikte pemerintah.
"Ada hal yang harus diubah di masa-masa transisi pemerintah ini. Jika ada cara lama yang kurang baik harus ditinggalkan. Saya mau pelaksanaan pengadaan barang dan jasa harus berubah dan transparan sesuai aturan," tegasnya.
Beberapa hal yang dinilai janggal oleh Ober Gultom, di antaranya ketidakhadiran Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, Lastuana Simbolon. Sejak kontrak sampai pelaksanaan peletakan batu pertama, Lastuana Simbolon sedang menjalani perawatan karena sakit.
"Siapa yang akan melaporkan progres rencana pembangunan perpustakaan kepada pimpinan, sementara yang menggantikan posisinya pun tidak ada, "ujarnya.
Lalu, Pokja yang melaksanakan kegiatan itu tidak kunjung diubah dan masih dikukuhkan pemerintah sebelumnya. Padahal, seharusnya Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Samosir harus segera mengusulkan perubahan Pokja dan menganti semua Pokja yang akan bekerja kepada pimpinan daerah yang baru.
Tidak itu saja, Ober juga mempertanyakan anggaran peletakan batu pertama yang dinilai sangat janggal, karena tidak jelas asal usul anggarannya dan tidak wajib dilakukan, apalagi nilai proyeknya masih di bawah Rp 100 miliar.
"Jadi sekali lagi, hargailah Pemerintah Kabupaten Samosir, tidak usah menyerang dan perbuatan rekayasa harus diusut," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Rohani Bakara menegaskan, penundaan peletakan batu pertama lebih disebabkan karena miss komunikasi antara pimpinan daerah dengan pengguna anggaran. Kemudian, adanya kegiatan Bupati Samosir Vandiko Gultom yang bertemu dengan Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno.
"Jadi, sangat jelas kemarin bukan dibatalkan, akan tetapi ditunda sementara waktu, sebab rencananya kepala dinasnya akan melaporkan ke pimpinan dalam waktu dekat," kata Rohani mengakhiri.