Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
SUNGGUH tontonan yang menarik perhatian ketika BTS Meal membuat dunia kita serasa Korea. Anak muda bisa dengan begitu menikmati nugget, frences fries atau kentang goreng, minuman kola dan dua saus yaitu Cajun dan sweet chilli. Ini bukan sekadar produk tetapi produk yang membuat lidah anak bangsa ini menjadi lidah Korea Selatan. Sungguh strategi yang begitu jitu dari pihak BTS Meal membaca peluang di era saat ini. BTS Meal bersama dengan Mc Donald mampu membaca keinginan pasar di tengah situasi pendemi saat ini. Korea mampu meramu keinginan yang semu menjadi mimpi yang indah di kalangan anak muda.
Kita melihat antre begitu pajang dari penikmat makan siap saji yang ingin menikmati sesuatu yang berbau Korea. Fenomena ini tidak saja terjadi saat ini, kita lihat kaum ibu-ibu sangat menikmat tanyangan drama Korea. Mereka sangat akrab dengan istilah drakor atau pelakor, tontonan yang menarik kaum perempuan yang kadangkala melupakan pekerjaan untuk menikmati tontonan itu. Bahkan kita melihat bagaimana seorang ibu mengamuk di sebuah penginapan ketika suami tidak pulang dan sang istri melihat sang suami bersama pelakor.Wah istilah pelakor ini sedang naik daun atau naik bulan, yang pasti akibat sang pelakor ini telah merusak rumah tangga.
Kembali kita melihat fenomena kehidupan dunia hiburan di Korea Selatan sungguh membuat kita bertanya bagaimana dengan dunia hiburan kita. Kita bukan tidak kurang manusia yang kreatif dan inovatif, mengelola dunia hiburan menjadi dunia industri yang mendatangkan keuntungan yang tidak sedikit. Dunia hiburan adalah dunia semu atau dunia mimpi yang mampu memperkerjakan banyak orang dan mampu menyedot tenaga kerja.
Era pandemi ini membuat kita harus kreatif dan inovatif bukan membuat kita menjadi pasrah atau lemah. Bangsa ini terlampau sibuk mengurusi yang kurang bermanfaat, bukankah manusia memerlukan yang bermanfaat. Kita sibuk mengurus siapa capres 2024, siapa yang mendampingi siapa. Semua persoalan hanya berkutat dengan persoalan agama yang biasanya kita memahami secara privat sekarang membawa persoalan agama menjadi persoalan publik. Ini tidak boleh, ini bidah, ini haram dan ini halal, semua yang membuat orang bertanya apakah ini negara agama atau negara Pancasila. Bukankah kehidupan di negara ini berdasarkan kepada hukum positif bukan kepada hukum agama.
BACA JUGA: Minum Tuak dan Kearifan Lokal
Tetapi itulah kita di dalam negara ini. Kita tidak pernah belajar dari sejarah bahwa negara yang banyak aturan yang bernuansa agama tidak pernah mengalami kemajuan yang berarti. Kita melihat negara barat abad sebelum pencerahan ketika aturan agama yang banyak membuat mereka tidak mengalami perkembangan. Ketika mereka melepaskan semua ikatan semua yang berbau agama, negara barat memperoleh kemajuan yang berarti.
Kita bukan barat. Kita adalah negara Pancasila, yang menjadi dasar kehidupan kita bersama dalam membangun bangsa ini. Situasi Covid ini membuat kita harus menjadi lebih kreatif dan inovatif, bukan sebagai bangsa yang hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah. Kita bangsa yang besar yang memiliki cita-cita luhur, yakni menjadi bangsa yang adil dan makmur.
Momentum BTS Meal adalah saat bagi kita untuk mampu belajar dari Korea Selatan bahwa kita harus mengubah paradigma dari yang biasa menjadi luar biasa atau sering kita dengar dengan istilah out of the box. Para seniman dan anak-anak muda harus keluar dari zona aman ke zona yang memiliki peluang dan tantangan.
Tantangan dan peluang usaha di masa covid ini sungguh membuat hidup kita harus berpikir dan bertindak yang luar biasa. Kita melihat semua usaha mengalami stagnan, ekonomi tidak berjalan dengan baik. Kesehatan juga mengalami situasi yang tidak menentu, semua menjaga semua bukan semua untuk semua.
Situasi ini luar biasa, resesi ekonomi dan rendahnya daya beli masyarakat justru membuat semua anak bangsa ini berusaha keras untuk keluar dari situasi sulit ini. Kita tidak memerlukan siapan pun itu yang hanya berbicara besar dan hanya mampu menata kata-kata. Saat ini kita membutuhkan yang mampu manata kerja. Kerja sama, relasi dan kerja keras adalah istilah yang harus kita hidupi dan kita harus mewujudkan dalam keseharian.
Bangsa ini adalah yang besar dengan penduduknya tersebar dari Sabang sampai Marauke. Kita tidak ingin negara ini terpuruk di situasi saat ini.
Ayo bangkit bersama di situasi Covid ini. Kita tidak boleh kalah dengan produk Korea Selatan dengan BTS Mealnya. Kita bukan bangsa penikmat saja, tetapi bangsa yang penghasil.
Kita harus menjadi produsen, bukan konsumen seperti selama ini. Belajar dan belajar dari keberhasilan negara maju demi Indonesia yang berkemajuan.
====
Penulis Dosen IAKN Tarutung.
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan sebaiknya tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]