Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pesan penting kepada seluruh Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Mereka adalah tim yang mengemban tugas untuk menjaga laju inflasi.
Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahunan 2021 dilansir dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (25/8/2021).
"Dalam kesempatan ini saya ingin menekankan beberapa hal untuk menjadi perhatian TPIP dan juga TPID. Yang pertama jaga terus ketersediaan stok dan stabilitas harga, barang-barang utamanya barang kebutuhan pokok," ucapnya.
Menurut Jokowi dalam kondisi daya beli masyarakat yang turun, stabilitas harga bahan pangan sangat penting bagi masyarakat. Jokowi mengatakan memang inflasi cukup rendah, namun dia khawatir bahwa rendahnya inflasi lebih karena daya beli masyarakat yang turun akibat pembatasan selama pandemi COVID-19.
"Oleh sebab itu kalau ada hambatan segera selesaikan hambatan-hambatan itu di lapangan. Ini perlu kita lebih banyak kerja di lapangan, baik itu kendala di produksi maupun kendala di distribusi. Tiap kota harus cek, lihat lapangan, bagaimana apakah ada kendala produksi, Apakah ada kendala distribusi?" tuturnya.
Kedua, dia meminta TPIP dan TPID agar tidak hanya fokus mengendalikan inflasi saja, tapi juga proaktif mendorong sektor ekonomi yang tumbuh agar makin produktif. Mereka diminta untuk ikut meningkatkan produktivitas petani dan nelayan, serta memperkuat sektor UMKM agar mampu bertahan dan bisa naik kelas.
"Yang ketiga kita harus memanfaatkan momentum pandemi ini untuk meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian. Karena di tengah pandemi COVID-19 sektor pertanian menjadi sektor unggulan, bisa tetap bergerak produktif dan melibatkan banyak tenaga kerja," tuturnya.
Sektor pertanian sendiri diyakini Jokowi mampu bertahan di masa pademi ini. Terbukti di kuartal I-2021 sektor pertanian mampu tumbuh positif.
"Ini patut kita syukuri, tumbuh positif 2,95% dan di Kuartal kedua masih kembali tumbuh positif angka 0,38%. Saya yakin Insya Allah di kuartal ketiga sektor pertanian juga masih bisa tumbuh lebih baik lagi. Karena potensi pasar tetap masih sangat besar, baik di dalam negeri maupun untuk ekspor keluar," tutupnya.(dtf)