Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Senin (11/10/2021) merekomendasikan agar orang dengan gangguan kekebalan mendapat booster atau dosis tambahan vaksin COVID-19. Pasalnya, mereka masih rentan terinfeksi virus Corona meski sudah divaksinasi secara penuh dengan dosis standar.
Kelompok Ahli Penasihat Strategis untuk imunisasi (SAGE) mengatakan dosis tambahan vaksin COVID-19 harus ditawarkan kepada orang dengan gangguan kekebalan. "Karena orang-orang ini cenderung tidak merespons secara memadai terhadap vaksinasi dengan dosis standar dan berisiko tinggi terkena COVID-19 parah," ucapnya, dikutip dari Reuters.
Direktur vaksin WHO Kate O'Brien mengatakan rekomendasi yang diberikan adalah pemberian dosis ketiga vaksin COVID-19.
"Vaksinasi tambahan dalam seri primer dan lagi yang didasarkan pada bukti yang menunjukkan imunogenisitas dan bukti tentang infeksi terobosan sangat tidak proporsional diwakili oleh orang-orang itu," ujar O'Brien.
O'Brien mengatakan SAGE akan meninjau semua data global terkait pemberian vaksin booster.
Saat ini 3,5 miliar dosis vaksin COVID-19 telah diberikan. Menurut O'Brien, diperkirakan 1,5 miliar dosis tersedia secara global setiap bulan.
Jumlah ini cukup untuk memenuhi target vaksinasi 40 persen dari populasi masing-masing negara pada akhir tahun. Namun, distribusi vaksinnya masih belum merata.
"Memberikan dosis booster kepada individu yang telah mendapat manfaat dari respons primer seperti mengenakan dua 'jaket pelampung' pada seseorang dan membiarkan orang lain tanpa 'jaket pelampung'," kata O'Brien.
"Dalam hal ini kita berbicara tentang mendapatkan 'jaket pelampung' pertama ke orang-orang yang memiliki kondisi immunocompromising," tuturnya.(dth)