Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pandemi COVID-19 membuat kondisi ekonomi banyak negara terganggu. Termasuk Indonesia yang ekonominya mengalami 'luka memar' akibat COVID-19.
Dibutuhkan cara untuk menyembuhkan luka memar tersebut. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan ada beberapa strategi yang harus dilakukan.
"Pandemi dua tahun memang berdampak pada korporasi. Banyak korporasi yang sudah pulih dan ada yang baru akan pulih karena itu perlu langkah bersama," kata Perry, Kamis (17/2/2022).
Perry mengungkapkan ada delapan sektor yang sudah pulih, 14 sektor dalam proses, dan 13 sektor yang akan menyusul. Oleh karena itu dibutuhkan koordinasi antar pihak terkait.
Menurut Perry korporasi perlu melihat kembali strategi bisnisnya. "Dan mengupayakan yang lebih baik ke depan baik dari sisi bisnis keuangan manajemen maupun juga digitalisasi," jelas dia.
Kemudian sektor perbankan juga perlu ikut berpartisipasi untuk mendukung kredit dan sektor riil.
Selanjutnya dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) bersama memberikan upaya-upaya koordinasi kebijakan untuk mendorong pemulihan sektor riil dan dari dunia usaha.
BI juga telah berupaya mendorong sektor properti dan sedang dalam proses mendorong sektor makanan dan minuman termasuk sektor pariwisata.
"Pemerintah perlu melakukan reformasi struktural dan mendorong iklim investasi yang baik sampai tata niaga perpajakan dan pelaksanaan implementasi UU Cipta Kerja," jelas dia.
Menurut Perry reformasi di infrastruktur dan bidang digitalisasi dan reformasi struktural di pasar keuangan. Ini juga merupakan peran penting BI untuk membantu memulihkan perekonomian.(dtf)