Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. PT Bank Mestika Dharma Tbk (Bank Mestika) memperkuat posisi permodalan dan likuiditas di tengah pemulihan ekonomi nasional. Presiden Direktur Bank Mestika, Achmad S Kartasasmita menyampaikan kondisi likuiditas dan permodalan ini menjadi pondasi dalam melanjutkan kestabilan kinerja sekaligus menopang pertumbuhan bisnis ke depan untuk terus lebih positif.
Disebutkan, bank yang berdiri sejak 27 April 1955 dan merupakan bank milik putra daerah yang telah menunjukkan kemampuan bersaing dengan Perbankan Nasional yaitu dengan mencatatkan sahamnya ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BBMD pada tanggal 8 Juli 2013.
Setelah 66 tahun berkarya, Bank Mestika telah tumbuh menjadi salah satu bank swasta nasional dengan aset lebih dari Rp16,83 triliun pada posisi kuartal I-2022.
Menutup kuartal I-2022, perusahaan mencatat kredit yang disalurkan tumbuh 19,52% atau senilai Rp 1,37 triliun secara year on year (yoy) dari Rp 7,02 triliun menjadi Rp 8,40 triliun.
Presiden Direktur Bank Mestika, Achmad S Kartasasmita mengungkapkan, setelah melihat tren pertumbuhan kredit di kuartal I-2022, pihaknya akan terus fokus dalam upaya membangun aksi keuangan yang semakin kuat dan berkelanjutan.
”Ini sebuah pencapaian yang sangat membangun rasa optimis bahwa Perseroan pada akhir tahun akan membukukan penyaluran kredit yang lebih besar dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan,” ujar Achmad, Kamis (28/4).
Sementara itu, kualitas portofolio yang dikelola juga menunjukkan perbaikan yang berkesinambungan, dimana rasio non-performing loan (NPL) Bank Mestika yang terus bergerak membaik 10 basis poin secara yoy ke posisi 1,68% di kuartal I-2022. Pada periode yang sama tahun lalu NPL berada di level 1,78%.
Sedangkan dana pihak ketiga tumbuh 9,29% secara year on year (yoy) dari Rp 10,38 triliun menjadi Rp 11,35 triliun di kuartal 1-2022. Pertumbuhan itu ditopang dengan rasio dana murah atau current account and saving account (CASA) yang terus meningkat menjadi 44,01% dari periode sama tahun lalu 43,94%.
Mengenai perolehan laba, perusahaan berhasil membukukan pertumbuhan laba sebesar 24,63% secara tahunan year on year (yoy) pada kuartal I-2022.
Menurut laporan keuangan perseroan, laba bersih bank meningkat menjadi Rp 120,58 miliar per akhir triwulan I- 2022, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 96,75 miliar.
Peningkatan laba bersih tersebut ditopang oleh pertumbuhan dana murah yang juga mendorong perbaikan biaya dana atau Cost of Fund (CoF) dari 2,69% pada akhir kuartal pertama 2021 menjadi 2,19% pada kuartal pertama 2022.
Adapun untuk total ekuitas meningkat 11,81% atau sebesar Rp 456,22 miliar secara tahunan year on year (yoy) pada kuartal I-2022menjadi Rp 4,32 triliun.