Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. ExxonMobil dan Chevron melaporkan keuntungan besar yang berlipat berkat meroketnya harga bensin. Seperti diketahui harga minyak mulai melonjak setelah invasi Rusia ke Ukraina, termasuk harga bensin di tingkat konsumen.
Dilansir dari CNN, Senin (1/8/2022), keuntungan Exxon mencapai US$ 17,6 miliar atau sekitar Rp 460 triliun (kurs Rp 14.800) pada kuartal kedua tahun ini. Naik hampir dua kali lipat dari kuartal pertama. Laba kuartal kedua ini diklaim telah naik 273% dari periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, Chevron memperoleh keuntungan US$ 11,4 miliar atau sekitar Rp 168 triliun di waktu yang sama. Perolehan itu naik 74% dari kuartal pertama, dan 247% dari tahun lalu.
Perolehan ini diklaim menjadi rekor keuntungan terbesar bagi kedua perusahaan migas besar di Amerika Serikat itu. Harga minyak sendiri mulai turun baru-baru ini dan harga bensin juga ikut turun.
Asosiasi Otomotif Amerika Serikat (American Automobile Association/AAA) mencatat harga bensin rata-rata pada berada di level US$4,26 atau sekitar Rp 63 ribu per galon.
Jumlah itu turun 76 sen per galon, atau 15%, dari rekor US$ 5,02 atau sekitar Rp 74 ribu per galon yang dicapai pada 14 Juni.
Saham ExxonMobil (XOM) naik 4% dan Chevron (CVX) naik 8% di perdagangan tengah hari saat pengumuman dilakukan Kamis 28 Juli kemarin, investor cukup senang dengan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan.(dtf)