Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
HARI ini, tanggal 17 Agustus 2022, merupakan peringatan Hari Kemerdekaan ke-77 bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini merupakan suatu momentum yang sangat besar maknanya bagi perjalanan bangsa ini. Banyak hal yang sudah dilakukan untuk mengisi kemerdekaan. Tetapi tampak masih nyata bahwa masih terdapat berbagai kekurangan dan keterlambatan bagi pemenuhan dan pengisian kemerdekaan tersebut.
Harus diakui ada beberapa kekurangan dalam pemenuhan hak dasar masyarakat Indonesia. Hal itu dengan nyata dapat dilihat bahwa adanya disparitas kesejahteraan. Disparitas kesejahteraan ini tampak secara nyata pada berbagai aspek, seperti kesehatan, pembangunan, perekonomian, serta hal lainnya yang menjadikan disparitas itu tampak mengemuka sebagai bagian dari sisi gelap kemerdekaan.
Esensi kemerdekaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan. Itulah idealitasnya. Idealitas yang harus diwujudkan oleh segenap penyelenggara pemerintahan, mulai dari level terendah sampai tertinggi; mulai dari kelurahan/desa sampai kepada pemegang kekuasaan negara. Hal inilah yang harus menjadi bagian terdalam dari para penyelenggara negara. Sehingga penyelenggara negara dapat mengemban tugasnya dengan tingkat keberhasilan yang optimal.
Kiranya berbagai kemajemukan yang ada di Indonesia, aparat pemerintah dapat melaksanakan tugasnya. Tugas berat yang dipersembahkan kepada seluruh rakyat Indonesia yang jumlahnya tidak kurang dari 260 juta jiwa, yang terdiri dari 714 suku bangsa dengan mendiami 16.771 pulau; dari Sabang sampai Merauke (barat – timur) dan dari Miangas sampai Pulau Rote (utara – selatan). Inilah kita sebagai bagian bangsa Indonesia. Sebuah bangsa majemuk yang masih terus mengejar kesejahteraannya. Masih ada sebagian yang jauh dari kata sejahtera. Inilah yang menjadi tugas berat dalam momentum Hari Kemerdekaan ke-77 tahun 2022 ini.
BACA JUGA: Hari Lahir Pancasila: Bangkit Bersama Bangun Peradaban Dunia
Terminologi sejahtera dalam konteks pembangunan berbangsa dimaknakan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Hidup merdeka haruslah sejahtera dan berkualitas. Hal inilah semuanya membutuhkan usaha yang maksimal agar terwujud visi dan misi pemerintah; sebagaimana hal yang diinginkan tersebut. Sejahtera bersama adalah tujuannya.
Visi Indonesia Maju, sebagaimana dicanangkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, tetaplah menjadi bagian terdepan untuk diwujudkan sebagai ikhtiar bangsa dalam mengisi kemerdekaan. Ikhtiar ini harus disinergikan dengan seluruh komponen bangsa. Sinergisitas ini akan memberikan efektivitas dan efisiensi dalam pembangunan. Karena itu, diperlukan upaya untuk mensinergikan seluruh kekuatan agar pembangunan yang dilaksanakan bisa lebih optimal. Bisa lebih dapat memberikan nilai hasil yang maksimal untuk kualitas hidup dengan terwujudnya kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Upaya pencapaian terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan berkualitas, dapat dijadikan spirit pada hari kemerdekaan ke-77 tahun ini. Setidaknya, hal ini dapat dari tema dan logo yang diangkat pada tahun 2022 ini. Pemerintah telah menerbitkan tema dan logo peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Tema HUT Kemerdekaan 2022 adalah Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat, yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Menteri Sekretaris Negara Nomor B-620/M/S/TU.00.04/07/2022.
Tema ini dipilih untuk merefleksikan nilai-nilai dasar Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Hal ini untuk mempersatukan bangsa dalam menghadapi tantangan yang ada. Dasar-dasar negara itu yang menuntun bangsa untuk bersama pulih lebih cepat agar siap menghadapi tantangan global dan bangkit lebih kuat untuk membawa Indonesia maju. Indonesia yang menjadi idaman seluruh warga bangsanya.
Nilai-nilai Pancasila harus tetap menjadi panduan dan nafas tatanan kehidupan kebangsaan. Sebab, Pancasila merupakan wujud nyata komitmen para pendahulu bangsa Indonesia. Mereka telah sepakat untuk mengikatkan diri dalam kesatupaduan kebangsaan yang diikat dengan nilai-nilai dasar Pancasila. Sungguh, Pancasila sampai kini tetap menjadi panutan seluruh bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila inilah yang tetap menjadi “ruh” bagi perjalanan hidup dan kehidupan bangsa Indonesia.
Adapun tema Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat merupakan spirit kebangsaan untuk pulih dari kondisi yang sangat buruk, serta berupaya secara maksimal untuk bangkit dari segala macam keterpurukan. Dipahami bersama bahwa bangsa Indonesia, bahkan bangsa-bangsa di dunia telah terpuruk dari mengganasnya pandemi Covid-19. Semua bangsa di dunia sengsara karenanya. Untuk itulah, diperlukan semangat agar bisa pulih lebih cepat. Dengan pulih yang lebih cepat, maka dimaksimalkan juga akan bangkit lebih kuat.
Dari berbagai sisi kehidupan sosial, budaya, perekonomian, pertahanan, dan keamanan, harus tetap pada komitmen untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Itulah spirit bersama bangsa agar bisa dengan mudah kita melalui masa-masa sulit atas terjangkitnya pandemi covid-19. Kini saatnya kita, bangsa Indonesia untuk bisa pulih dan bangkit dari keganasan pandemi covid-19. Semua itu akan dimulai dengan menguatkan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai satu ikatan sosial-nasionalis. Dengan kebhinnekatunggalikaan, akan mudah mengatasi berbagai kendala dan rintangan yang ada.
Oleh karena itu, dengan semangat Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia, tetaplah kita menguatkan diri secara kolektif berbangsa dan bernegara. Bersama, pasti akan lebih baik.
Dirgahayu Republik Indonesia!
====
Penulis Kepala Subbagian Sosial, Bidang Pelayanan Dasar pada Biro Kesejahteraan Masyarakat, Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara dan Mahasiswa S-3 Perencanaan Wilayah, Universitas Sumatera Utara ([email protected]).
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]