Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MOMENTUM Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktopber, ada ungkapan menarik yang diserukan oleh Bung Karno. Ia memekikkan suara dan menyampaikan "Kita jangan pernah mewarisi abunya sumpah pemuda, tetapi kita harus mewarisi apinya sumpah pemuda". Ungkapan bapak proklamator tersebut memiliki makna yang begitu mendalam. Ia berharap kepada seluruh pemuda agar selalu mewarisi semangat juang para pendahulu ketika merumuskan sumpah pemuda. Tidak sekadar memperingatinya sekedar seremonial saja, hendaknya para pemuda mampu mengambil pelajaran dan inspirasi dari perjuangan panjang pemuda pendahulu, yang telah mengorbankan apapun yang mereka miliki demi mewujudkan persatuan, kedamaian, dan kesejahteraan bangsa.
Hal tersebut begitu penting, sebab saat ini bangsa kita tidak dalam keadaan yang baik-baik saja. Ada berbagai permasalahan yang mesti diselesaikan, lihatlah berita yang ditampilkan melalui televisi, koran, dan pelbagai situs berita online. Hampir seluruhnya menyampaikan kabar buruk bagi bangsa, pelbagai permasalahan tidak kunjung berhenti, kasus korupsi pejabat tinggi semakin tidak terkendali, tindakan kriminal yang dilakukan pemuda seolah menjadi pemandangan biasa, belum lagi pelbagai bencana alam yang terjadi. Lengkaplah penderitaan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Maka siapa lagi yang menyelesaikan seluruh permasalahan tersebut, jika bukan para pemuda.
BACA JUGA: Kiprah Santri Pertahankan NKRI, Dulu dan Nanti
Meski demikian, bukanlah sesuatu yang mudah bagi para pemuda untuk melakukannya. Salah satu modal utama yang mesti mereka miliki adalah dengan senantiasa menjaga nafas perjuangan. Kisah pergerakan mahasiswa di tahun 1998 menjadi buktinya, seolah tidak ada wajah letih dari wajah mereka, dengan gagah berani mereka suarakan aspirasi rakyat kepada pemimpin tertinggi, meski pelbagai teror terus menghampiri, sama sekali membuat mereka tidak berhenti.
Hingga akhirnya babak baru reformasi berhasil diwujudkan dengan gemilang. Semua itu bisa mereka lakukan karena nafas perjuangan terus mereka pertahankan. Sebab jika tidak, jangan harap keberhasilan dapat mereka raih. Oleh karena itu semangat tersebut hendaknya terus dinyalakan kepada seluruh pemuda saat ini, sehingga mereka dapat berkontribusi penuh dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi bangsa.
Dalam menjaga nafas perjuangan, setidaknya ada beberapa upaya yang dapat dilakukan, diantaranya yaitu, Pertama membaca dan mengambil pelajaran dari kisah-kisah perjuangan para pendahulu. Hal ini sekilas telah disampaikan di depan, betapa luar biasanya para pendahulu dalam berkontribusi bagi bangsa, semua mereka korbankan dalam berjuang. Melalui kisah inspiratif tersebut, semoga menjadi motivasi bagi pemuda untuk terus bergerak berkontribusi bagi bangsa.
Kedua, Menjadikan momentum sumpah pemuda sebagai refleksi untuk senantiasa berjuang berkontribusi bagi bangsa. Hal tersebut sangat tepat, sebab dalam peristiwa sumpah pemuda terdapat banyak pelajaran berharga. Yang membuat pemuda semakin semangat untuk berbenah, berubah menjadi lebih baik dan senantiasa menjaga nafas perjuangan, bukan sekedar formalitas, tanpa ada tujuan yang jelas. Selain itu, berbagai upaya lain juga dapat dilakukan, keterlibatan seluruh elemen pun begitu diharapkan, mulai keluarga, masyarakat, dan pemerintah, semuanya dapat berkolaborasi menciptakan pemuda pejuang.
Kalimat bijak sering menyatakan "Di atas pundak pemuda dititipkan segudang harapan". Kalimat yang tidak asing tersebut, memberi pesan kepada kita betapa besarnya harapan bangsa kepada para pemuda. Meskipun pada akhirnya tidak semua diantara mereka yang mampu mengatasi permasalahan bangsa. Mereka yang berhasil adalah mereka yang terus menjaga nafas perjuangan sampai titik akhir pengorbanan.
Momentum peringatan sumpah pemuda tahun ini semoga menjadi pelajaran bersama terkhusus bagi para pemuda, agar terus melangkah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa yang kian hari semakin meresahkan. Semangat pemuda berkontribusi bagi bangsa!
====
Penulis Guru SMP IT Al-Kahfi Pasaman Barat, Pegiat Literasi di FLP Sumbar.
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG/posisi lanskap), data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: [email protected]