Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Dinas Lingkungan Hidup Medan (DLH) akan mensupport seluruh lingkungan akan memiliki becak bermotor (Betor) pengangkut sampah.
"Kami akan memperbanyak becak bermotor (betor) pengangkut sampah. Kita ketahui, Kota Medan memiliki 2001 lingkungan. Seluruh lingkungan ini harus kita support,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Medan, Suryadi Panjaitan dalam Podcast bertajuk Bincang Kolaborasi (BK) Medan, di TPA Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kamis (16/2/2023).
Sebagaimana diketahui, sejak terbitnya Peraturan Wali Kota (Perwal) Medan No 97/2022 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Dan Tata Kerja Perangkat, maka pengelolaan sampah menjadi bagian dari Dinas Lingkungan Hidup Medan.
Guna mendukung pengelolan sampah yang dilakukan, DLH bekerja sama dengan kecamatan. Sebab, sebagian tugas dalam pengelolaan sampah di Kota Medan juga wewenang kecamatan.
“Semua kecamatan bergerak sama di bawah koordinasi DLH. Kami memonitor seluruh kegiatan di lapangan yang dilakukan kecamatan. Salah satu yang kita harapkan dari kecamatan semakin aktif dalam menangani sampah. Sebab, ujung tombak yang mengetahui permasalahan kebersihan di wilayah adalah kecamatan,” kata Suryadi Panjaitan.
Selain terus melakukan monitoring, jelas Suryadi, DLH dalam memberhasilkan penanganan sampah yang merupakan satu dari program prioritas Wali Kota Medan Bobby Nasution juga mempersiapkan sarana penunjangnya seperti truk sampah baik dalam bentuk tipper maupun compactor, serta sweeper (mobil penyapu jalan).
DLH akan mensupport sehingga seluruh lingkungan memiliki betor pengangkut sampah.
“Sekarang kita sedang menuju k esitu. Sudah 50 persen target yang terpenuhi, tahun depan kita perbanyak lagi betor pengangkut sampah guna mendukung penanganan kebersihan,” paparnya.
Tidak hanya menyiapkan sarana penunjang, kata Suryadi Panjaitan, DLH dalam pengelolaan sampah juga akan melibatkan masyarakat untuk mendukungnya.
“Ini akan kita sosialisasikan kepada seluruh masyarakat. Sebab, sumber sampah yang paling besar berasal dari masyarakat, setelah itu baru pasar. Kedua penyumbang sampah ini harus kita libatkan dalam pengelolaan sampah,” tuturnya.
Melalui sosialiasi yang dilakukan, Suryadi berharap mampu menyadarkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
“Menyadarkan masyarakat ini menjadi tanggung jawab kami bersama kecamatan, kelurahan hingga kepala lingkungan. Dengan demikian, masyarakat tidak lagi buang sampah sembarangan,” harapnya.