Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Para pendeta Gereja Protestant Indonesia Barat (GPIB) selain membangun iman juga diharapkan dapat menjadi motivator untuk membangun perekonomian anggota jemaat.
Hal tersebut sejalan dengan diakonia transformatif yang menjadi salah satu topik dan agenda pembahasan pada Persidangan Sinode Tahunan (PST) dan Konven Pendeta GPIB 2023 yang digelar 21-26 Februari 2023, di Gedung Alpha Omega Komplek GPIB, Jalan Diponegoro, Medan.
Pembahasan diakonia transformatif yang dipandu moderator Pdt Agus Indro Sasmito tampil tiga narasumber, yakni Pdt Johny Alexander Lontoh, Poly Hengkesa dan Pdt Samuel Sihombing.
Ketiga pembicara secara bergiliran memaparkan pandangan dan kiat masing-masing dalam upaya menyejahterakan umat dan gereja.
Pembahasan ini diarahkan untuk memperluas wawasan dan mengajak pendeta-pendeta yang melayani jemaat dapat menjadi penggerak (lokomotif) perekonomian umat.
Selain ketiga narasumber, pada kesempatan itu Ketua Panitia Pelaksana Konven Pedeta dan Persidangan Sinode Tahunan (PST) GPIB 2023, Pdt Johny Alexander Lontoh menegaskan sekaligus menajamkan arah pembahasan diakonia transformatif.
Pdt Johny Alexander Lontoh membeberkan sekaligus membagikan pengalaman GPIB Immanuel Medan dalam program dan upaya mensejahterakan jemaat.
“Pendeta-pendeta di tengah melayani jemaat harus peduli pada peningkatan kesejahteraan warga jemaat sebagaimana yang dilakukan GPIB Immanuel Medan dengan penerapan market place,” kata Pdt Johny Alexander Lontoh.
Pdt Johny Alexander Lontoh memaparkan dalam mewujudkan diakonia transformatif GPIB Immanuel Medan membeli komoditas pertanian yang dihasilkan petani mitra dengan harga tinggi, yakni di atas harga yang dibayarkan pembeli lain,” kata Pdt Johny Alexander Lontoh.
Melalui program diakonia transformatif, sebut Pdt Johny Alexander Lontoh yang juga Ketua Musyawarah Pelayanan (Mupel) GPIB Sumut-Aceh, pihaknya memberikan perhatian khusus pada upaya pemberdayaan petani yang diharapkan akan menghindarkan petani dari jeratan rentenir.
Adapun model yang dilakukan GPIB Immanuel Medan untuk membantu sekaligus memberdayakan petani mitra, yakni memprakarsai rintisan saluran tataniaga komoditas hortikultura dari petani yang juga jemaat GPIB dari petani mitra di Desa Parsingguran ke Medan.
“Membawa produk hortikultura dari petani mitra di Desa Parsingguran ke Medan dan mendistribusikannya kepada jemaat GPIB dan konsumen potensial, membuat harga yang diterima petani lebih tinggi, dibanding bila petani menjualnya kepada tengkulak," kata Pdt Johny Alexander Lontoh.
Dengan menerima harga lebih tinggi, sambungn Pdt Lontoh, petani lambat laun menjadi lebih mandiri, tidak tergantung pada ijon, dan tentu akanmeningkatkan perekonomian petani dan gereja.
"Itulah esensi diakonia transformatif yang memandirikan,” ujar Pdt Johny Alexander Lontoh bersemangat.
“Saling berbagi dan bertukar pengalaman serta bediskusi tentang diakonia transformatif dalam Persidangan Sinode Tahunan dan Konven Pendeta GPIB 2023 menjadi sumber inspirasi dan kesempatan menajamkan implementasi diakonia transformatif di antara pimpinan jemaat GPIB”, pungkas Pdt Johny Alexander Lontoh.
Sebagaimana diketahui Gereja Protestan Indonesia Indonesia Barat (GPIB) menggelar perhelatan nasional di Gedung Alpha Omega GPIB Immanuel Medan 21-26 Februari 2023.
Pada acara ini Musyawarah Pelayanan GPIB Sumatera Utara menjadi tuan dan nyonya rumah kegiatan skala nasional itu.