Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Dairi. Jajaran Sat Reskrim Polres Dairi mengamankan tiga orang anggota Organda dan SPSI atas dugaan melakukan pungli/pemerasan terhadap supir mobil angkutan komoditi di sekitar Pusat Pasar Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sabtu (1/4/2023).
Ketiga laki-laki yang diamankan tersebut, yakni TH (38) pekerjaan wiraswasta, warga Jalan Air bersih Desa Kalang, Kecamatan Sidikalang, Dairi.
Inisial YH (26) pekerjaan wiraswasta, warga Desa Barisan Hapea, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Dairi.
Inisial BS (43), pekerjaan wiraswasta, warga Jalan Ampera Desa Huta Rakyat, Kecamatan Sidikalang, Dairi.
Kapolres Dairi AKBP Wahyudi Rahman melalui Kasat Reskrim AKP Rismanto J Purba mengatakan, ketiga pelaku diamankan karena tertangkap tangan sedang melakukan pungli/pemerasan terhadap para supir mobil pengangkut komoditi di Jalan Dairi dan Jalan Trikora, Sidikalang.
Dari ketiga pelaku turut diamankan barang bukti, 1 buah blok kupon dari Organda, 1 lembar KTA organda atas nama inisial TH, 1 lembar KTA SPTI KSPSI atas nama inisial YH, 1 lembar uang pecahan Rp 10 ribu yang disita dari pelaku inisial TH dan uang berbagai pecahan sebesar Rp 85 ribu yang disita dari pelaku inisial YH.
BACA JUGA: 2 Pria Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur di Silima Pungga-pungga Ditangkap Sat Reskrim Polres Dairi
Disebutkan Rismanto, ketiga pelaku yang diamankan setelah mendapat informasi tentang adanya aktivitas pungli/pemerasan kepada kendaraan angkutan komoditi di seputaran pekan Sidikalang.
Hal itu menimbulkan keresahan dan kerugian pada masyarakat pedagang, secara khusus para supir mobil angkutan komoditi yang dilakukan oknum anggota Organda dan anggota SPSI.
"Dari pengakuan para supir mobil angkutan barang, pelaku berinisial TH akan mengancam para supir dengan kekerasan secara verbal dan kekerasan fisik atau kendaraan yang dibawa dimungkinkan akan dirusak apabila tidak mau memberikan sejumlah uang yang diminta," papar Rismanto, Minggu (2/4/2023).
BACA JUGA: Curi Sepeda Motor di Kampung Sendiri, Pria Ini Diamankan Sat Reskrim Polres Dairi
Selanjutnya, tim yang dipimpin langsung Kasat Reskrim langsung turun ke TKP, kemudian membagi personel dalam tim kecil masing-masing dipimpin KBO Reskrim Iptu Sumitro Manurung, Kanit Resum Ipda Parlindungan Lumban Toruan, Kanit Tipiter Ipda Fahri Harahap dan Kanit Tipidkor Ipda Parlin Harahap melakukan penyisiran terhadap pelaku aksi pungli.
Dalam penyisiran tersebut, Kanit Resum Ipda Lumban Toruan menemukan seorang laki-laki yang kemudian mengaku bernama TH tertangkap tangan meminta uang Rp 10 ribu kepada para supir mobil yang membawa ataupun mengangkut barang-barang jualan masyarakat yang pada saat itu parkir di Jalan Dairi.
"Pelaku TH yang mengaku anggota Organda selanjutnya langsung kami amankan dan dibawa ke Polres Dairi untuk menjalani proses penyidikan," sebut Rismanto.
Tidak sampai di situ, tim Sat Reskrim tetap melakukan penyisiran secara senyap di Pasar Sidikalang untuk mencari pelaku lainnya.
Benar saja, tak berapa lama tim Sat Reskrim kembali menemukan dua orang laki-laki dewasa. Keduanya masing-masing bernama YH dan BS yang mengaku sebagai anggota SPSI.
"Keduanya juga ketangkap tangan melakukan aksi pungli dengan mengutip uang sejumlah Rp 5 ribu dari supir mobil L 300 pengangkut barang yang sedang parkir," ujar Rismanto.
"Kini tiga orang pelaku tindak pidana pungli sudah mendekam di jeruji besi Polres Dairi guna dilakukan proses penyidikan selanjutnya," lanjut Rismanto.
Rismanto juga menyampaikan bahwa sebelumnya Sat Reskrim Polres Dairi sudah berulang kali melakukan penindakan terhadap pelaku aksi premanisme, seperti pungli/pemerasan di Dairi.
"Kami akan akan tetap konsisten melakukan penindakan terhadap aksi premanisme dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi di Dairi, sekaligus memberikan kenyamanan masyarakat dalam menjalankan usahanya," ungkapnya.
Rismanto pun mengimbau jangan sampai ada lagi hal yang sama terjadi lagi. Untuk mendapatkan rezeki jangan melakukan intimidasi, namun bekerja dan berusahalah dengan cara yang baik.
"Kasihan para pedagang dan sopir yang ada di pasar-pasar tradisional itu, keuntungan tidak seberapa di intimidasi pula," tuturnya.