Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menyampaikan gagalnya kesepakatan kongres untuk menaikkan plafon tau pagu utang pemerintah bisa menimbulkan malapetaka ekonomi baru.
Dikutip dari Reuters disebutkan, ada kekhawatiran suku bunga yang tinggi di masa mendatang.
Yellen dalam sebuah sambutan menyampaikan jika terjadi default atau gagal bayar utang AS maka akan memicu pengangguran, cicilan KPR yang lebih mahal, cicilan kredit mobil dan kartu kredit akan lebih besar.
Menurut dia, jika terjadi default maka ekonomi AS kan terancam. "Kegagalan kami akan menimbulkan bencana ekonomi dan keuangan. Hal itu akan menaikkan biaya kredit selamanya, investasi masa depan akan lebih mahal," kata dia dikutip dari Reuters, Rabu (26/4/2023).
Jika plafon utang tak naik maka kondisi bisnis di AS akan menghadapi pemburukan dan pemerintah kemungkinan besar tak bisa membayar uang pensiun untuk keluarga tentara dan orang tua yang kini bergantung pada Jaminan Sosial.
"Kongres seharusnya menaikkan atau menangguhkan batas utang. Hal itu harus dilakukan tanpa syarat dan seharusnya ta perlu menunggu hingga menit akhir," jelasnya.
Yellen menjelaskan kepada anggota parlemen, pada Januari pemerintah AS hanya mampu membayar tagihan hingga awal Juli.
Memang, tak seperti negara maju lainnya, AS membatasi jumlah yang dapat dipinjam. Karena pemeritah membelanjakan lebih dari yang dibutuhkan, karena itu pembuat undang-undang harus menaikkan plafon utang secara berkala.
Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Kevin McCharty menyebutkan pihaknya berencana untuk memangkas pengeluaran sebesar US$ 4,5 triliun dengan kenaikan batas utang US$ 1,5 triliun. Dia mengatakan ini adalah dasar negosiasi dalam beberapa minggu mendatang.
Kondisi pasar keuangn di AS kini masih diliputi kekhawatiran terkait utang negara. Dikhawatirkan terjadi gagal bayar, karena risikonya semakin tinggi.(dtf)