Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Sebanyak lima juta warga di Australia akan mendapat bantuan dari pemerintah negara setempat dengan total nilai Rp 147,6 triliun atau US$ 9,84 miliar. Bantuan ini disalurkan untuk meringankan beban masyarakat akibat tekanan inflasi di negara tersebut.
Adapun penerima bantuan adalah keluarga berpenghasilan rendah, pensiunan dan pelaku usaha berskala kecil.
Menteri Keuangan Australia, Jhim Chalmers, mengatakan bahwa rencana tersebut dirancang untuk meredakan tekanan harga inflasi yang sedang naik pada kuartal awal tahun ini.
"Inti dari anggaran ini akan meringankan biaya hidup akibat inflasi," kata Chalmers yang dikutip dari CNBC, Senin (8/5/2023).
Jhim mengatakan, adanya bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat setempat pasca kenaikan suku bunga yang dilakukan Bank Sentral Australia atau Reserve Bank of Australia (RBA).
RBA juga mengingatkan bahwa akibat inflasi yang tengah meninggi telah mendorong harga segala kebutuhan dan sewa meningkat.
Langkah demi langkah telah diambil pemerintah Australia, seperti memberikan US$ 7,6 miliar atau setara dengan Rp 114 triliun untuk menaikkan upah pekerja kesehatan, menaikkan pajak tembakau 5% dan menaikkan pajak mencapai US$ 1,6 miliar atau setara dengan Rp 24,3 triliun untuk produsen minyak dan gas.(dtf)