Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
BARU-baru ini masyarakat di Indonesia khususnya bagi para penggemar musik tengah dihebohkan oleh berita rencana kedatangan band rock asal Inggris, Coldplay. Tentu saja hal ini menjadi berita hangat sekaligus kabar gembira bagi para penggemar Coldplay di Indonesia.
Untuk diketahui, Coldplay memang saat ini sedang melakukan tur keliling dunia, dan Jakarta telah ditetapkan dalam agenda sebagai salah satu kota yang akan mereka singgahin.
Antusiasme para coldplayers (penggemar Coldplay) dalam menyambut konser tersebut sangatlah tinggi. Mereka ingin mendengar langsung lagu-lagu Hymn For The Weekend, Yellow, atau Viva La Vida dinyanyikan langsung di depan mata kepala mereka oleh penyanyinya sendiri. Tidak heran jika para penggemar seperti tidak sabar menyaksikan konser, menyaksikan band idola mereka manggung.
Namun kedatangan band rock ini juga memicu beberapa kejadian yang menjadi perhatian di sosial media. Di antaranya penolakan konser Coldplay oleh pihak tertentu karena dianggap bertentangan dengan norma di Indonesia, skandal penipuan penjualan tiket, sampai berbagai perdebatan tentang bagaimana kepastian konser Coldplay di Indonesia nanti.
Alhasil, kepastian mengenai kedatangan Coldplay memang masih terombang-ambing. Yang kita tahu, Coldplay memang masih bisa batal hadir.
Pembatalan
Banyak sekali pertimbangan-pertimbangan bagi band-band internasional untuk berjumpa langsung dengan para penggemar di Indonesia. Sekadar perbandingan, jika melihat ke belakang, ada beberapa artis internasional yang membatalkan konsernya di Indonesia. Mereka adalah Lady Gaga, Maroon 5, Avenged Sevenfold, Chris Brown, Ed Sheeran dan masih banyak lagi.
BACA JUGA: Pantang Tak Top dan Konser Coldplay
Para bintang internasional tersebut membatalkan penampilannya di Indonesia karena berbagai alasan sehingga membuat para penggemar mereka kecewa kala itu. Bahkan tiket konser yang telah terjual berkonsekuensi pada tanggung-jawab penyelenggara untuk mengembalikan uang. Band-band internasional itu tentunya melihat dan mencermati situasi sosial saat mereka tiba.
Mereka tidak mau reputasi mereka tercoreng karena kota yang mereka tuju justru mencoreng wajah mereka. Ingat, band skala Coldplay membangun reputasi bertahun-tahun dan tidak ingin terpuruk hanya karena tidak mempertimbangkan aspek ini.
Kehebohan kedatangan Coldplay disemarakkan oleh penipuan tiket konser Coldplay oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Memang penjualan tiket Coldplay tersedia dengan berbagai harga mulai dari Rp 800.000,00 hingga ada yang Rp. 11.000.000,00. Walaupun dengan harga yang cukup besar, namun nyatanya penjualan online tiket konser Coldplay habis hanya dalam waktu 6 menit saja.
Hal ini merupakan sesuatu yang mengejutkan. Semua tiket terjual dalam waktu singkat sehingga banyak orang yang tidak mendapat tiket karena terlambat memesan. Namun sesudahnya kita mendengar kisah-kisah ironis mengenai bagaimana tiket konser tersebut diperoleh oleh para penggemar.
Ada yang menggadai sertifikat dan benda berharga, ada yang membeli melalui calo, bahkan sampai candaan menjual ginjal juga menjadi sebuah cara untuk memparodikan antusias dari penggemar Coldplay di Indonesia, demi memperoleh tiket konser.
Polisi bahkan saat ini turun tangan mencari tahu bagaimana penjualan tiket Coldplay ini terjadi seperti demikian. Jika ada indikasi kecurangan, bukan tidak mungkin konser ini akan dibatalkan oleh aparat keamanan.
Konser ini memang masih harus dibicarakan soal aspek keamanannya. Saat konser girlband dari Korea Selatan, Blackpink tampil di Stadion Gelora Bung Karno, banyak penonton konser yang datang saat itu merasa kecewa karena harga tiket dengan fasilitas yang didapat tidak sesuai. Bahkan fasilitas yang disediakan tidak menjamin keamanan dan kenyamanan para penonton konser saat itu.
Jika mengingat tragedi Kanjuruhan, tentunya kita tahu pengelolaan penonton dalam skala masif tidaklah mudah. Jika dilakukan sembarangan, akan menciptakan tragedi kemanusiaan yang memilukan. Minimnya keamanan mengakibatkan kerusuhan sehingga ratusan korban jiwa berjatuhan.
Hal ini bukan tidak mungkin terjadi saat konser Coldplay nanti, sehingga pihak berwenang seharusnya sudah mulai melakukan persiapan dan asesment atas keadaan tersebut. Apa boleh buat, pertimbangan keamanan pastilah akan membuat aparat sangat berhati-hati untuk meneruskan atau membatalkan konser ini.
Penampilan Coldplay memang telah ditunggu-tunggu. Tetapi sebelum segala sesuatu berjalan dengan semestinya, pembatalan masih mungkin terjadi.
Oleh karena itu, kita berharap bahwa kita bisa membangun suasana yang baik, serta simulasi keamanan yang sesuai dengan seharusnya. Kedatangan Coldplay secara tidak langsung menjadi “jualan” kita ke dunia internasional bahwa kita memang layak menjadi tempat manggung band-band kelas atas.
Jelas tidak mudah, tetapi bukan tidak mungkin. Sebagai penikmat dan penggemar musik, marilah kita bersama-sama mengawal agar konser ini terwujud. Semoga!
====
Penulis mahasiswa Prodi Antropologi Sosial FISIP USU
====
medanbisnisdaily.com menerima tulisan (opini/artikel) terkait isu-isu aktual masalah ekonomi, politik, hukum, budaya dan lainnya. Tulisan hendaknya ORISINAL, belum pernah dimuat dan TIDAK DIKIRIM ke media lain, disertai dengan lampiran identitas (KTP/SIM), foto (minimal 700 px dalam format JPEG), data diri singkat (dicantumkan di akhir tulisan), nama akun FB dan No HP/WA. Panjang tulisan 4.500-5.500 karakter. Tulisan tidak dikirim dalam bentuk lampiran email, namun langsung dimuat di badan email. Redaksi berhak mengubah judul dan sebagian isi tanpa mengubah makna. Isi artikel sepenuhnya tanggung jawab penulis. Kirimkan tulisan Anda ke: redaksimbdmedanbisnisdaily.gmail.com