Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta, Bambang Arianto, menilai wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan (Ganjar - Anes) bisa mengurangi pembelahan sosial dalam konteks kewargaan.
Menurut Bambang Arianto, kendati hanya sebuah wacana, tapi menduetkan Ganjar dan Anies sangat masuk akal dan memiliki banyak kebermanfaatan.
Pasalnya, selama ini figur Ganjar dan Anies merupakan sosok yang berbeda pandangan politik. Bahkan para pendukung kedua figur ini seringkali berseteru terutama di linimasa media sosial.
"Kita ketahui bahwa para pendukung Anies Baswedan merupakan kelompok Islam modern dan juga barisan oposisi pemerintahan. Sementara pendukung Ganjar merupakan pendukung pemerintahan Presiden Jokowi. Artinya perbedaan pandangan politik seringkali membuat antar pendukung selalu membentuk pembelahan sosial hingga di aras terbawah," ujar Bambang Arianto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/8/2023).
Oleh karena itu, papar Bambang, hadirnya duet Ganjar Anies tentu bisa mengurangi pembelahan sosial. Sebab publik juga sudah jenuh dengan pembelahan sosial yang kemudian menciptakan sebutan cebong dan kampret.
Selain itu, duet Ganjar Anies bisa menandingi elektabilitas Prabowo Subianto karena kedua figur ini memiliki basis pendukung yang besar dan kuat.
Tetapi kendala utama tentu dari kubu Anies Baswedan apakah mungkin mau dijadikan Cawapres?
Tapi menurut saya dalam politik apapun bisa terjadi dan bisa saja kubu Anies Baswedan menerima menjadi Cawapres dengan kalkulasi politik yang sudah dipertimbangkan dengan baik.
'Meski hanya wacana, bisa saja hal ini menjadi langkah cerdas untuk membuat kampanye politik 2024 mendatang lebih adem, santun dan kreatif terutama di media sosial," jelas Bambang Arianto.