Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 diharapkan berlangsung aman, damai dan lancar dan harus memperhatikan seluruh elemen masyarakat meskipun sosok calon yang dipilih harus berbeda.
Salah satu kunci menghadirkan Pilpres yang aman, damai dan sejuk di tengah masyarakat, menurut Wapres Ma'ruf Amin, adalah dengan tidak menggaungkan politik identitas.
Kepada para calon presiden dan calon wakil presiden, termasuk para tim pemenangan ataupun pendukung, diminta agar jangan menjadikan politik identitas sebagai isu kampanye.
Hal tersebut disampaikan Wapres Ma'ruf Amin kepada wartawan usai menghadiri Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara dari Sumatera Utara, di Gelanggang Serbaguna Pemprov Sumut, Jalan Williem Iskandar, Pancing, Deli Serdang, Kamis (19/10/2023).
"Saya melihat semua berkomitmen untuk tidak menggunakan politik identitas. Artinya jangan jadi isu kampanye," jelas Wapres Ma'ruf Amin.
Termasuk kepada masyarakat, Wapres Ma'ruf Amin mengingatkan jika harus juga bijak memahami kebiasaan dari capres dan cawapres yang melakukan kegiatan agama, kemudian di-posting di media sosial, agar disalahartikan menjadi politik identitas.
"Kalau kebiasaan dari masing-masing, misalnya kebiasaan-kebiasaan hidupnya, kemudian ada yang memposting dia lagi sholat, ya itu saya kira jangan diartikan politik identitas," ucap Ma'ruf Amin.
Ma'ruf Amin berharap seluruh tahapan dan pelaksanaan Pemilu 2024, baik Pilpres dan Pileg tahun 2024, berjalan dengan lancar dan sukses, tanpa ada terjadi yang tidak diinginkan di dalam pelaksanaan Pemilu tersebut.
"Karena itu kebiasaan, tapi kalau dijadikan isu kampanye nah itu, nanti masuk identitas. Saya harap itu tidak terjadi, mudah-mudahan tidak terjadi," Wapres ujar Ma'ruf Amin.
Ma'ruf Amin menyebut jika potensi perpecahan pada Pemilu 2024 mendatang sangat besar. Ia ingin seluruh elemen masyarakat menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara.
"Potensi perpecahan, potensi keterbelahan, potensi terjadinya kebencian, permusuhan sangat besar. Kita harus mengingatkan bangsa ini, bahwa kita ini, bangsa yang majemuk. Tapi kita punya kesepakatan bersama untuk menjaga keutuhan bangsa," tegas Ma'ruf Amin.
Pemilu sudah memasuki tahapan pendaftaran calon presiden dan wakil presiden. Media sosial juga sudah dipenuhi berbagai narasi terkait para bakal calon. Prokontra bahkan sudah terjadi.
Karena kru Wapres mengingatkan seluruh elemen dalam pesta demokrasi ini, harus saling menjaga kerukunan. Sehingga potensi konflik dan perpecahan bisa diminimalisir. "Pendukung jangan sampai menghina. Boleh menjual calonnya, tapi tidak menjelekkan yang lain," jelas Ma'ruf Amin.