Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gotong royong turun membantu masyarakat masih terus dilakukan oleh kader muda PDI Perjuangan, Paul Baja M Siahaan dan beberapa rekannya seperti Dameria Pangaribuan dan Felixianus Simbolon.
Kali ini, aksi sosial ini mereka lakukan dengan menggelar pasar murah di Jalan Al Azhar, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Rabu (25/10/2023).
Hadir di tengah ratusan masyarakat, tim dari Rumah Pemenangan Ganjar Pranowo Sumatera Utara yang dikoordinir oleh Paul Baja M Siahaan tersebut juga menjadikan ajang pasar murah tersebut sebagai cara mereka memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.
“Kami hadir disini tujuannya untuk berkunjung menyapa masyarakat dan sekaligus untuk berkenalan. Tentu kalau berkunjung itu biasa membawa buah tangan, dan itulah yang kami lakukan lewat paket pasar murah,” kata Felixianus Simbolon mengawali sambutannya.
Felix menjelaskan, aksi turun ke lapangan pada satu sisi mereka lakukan mematuhi instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang meminta seluruh kadernya menyapa rakyat.
Hal ini dilakukan agar seluruh kader benar-benar memahami kondisi masyarakat hingga ke akar rumput. Dengan begitu, para kader yang juga akan menjadi caleg dapat menampung aspirasi secara langsung.
“Dengan turun ke lapangan ini maka kami bisa berkenalan lebih dekat dengan masyarakat. Saling berdiskusi tentang berbagai permasalahan yang ada. Harapannya, jika kami diberi amanah menjadi wakil rakyat, kami tau apa yang harus kami perbuat untuk membantu masyarakat pada masing-masing tempat yang kami kunjungi,” ujar Felixianus yang juga caleg PDI Perjuangan untuk DPRD Kota Medan dari dapil Medan V ini.
Sementara itu Dameria Pangaribuan pada kesempatan itu mengatakan, tingkat kepercayaan masyarakat saat ini kepada para caleg merupakan salah satu persoalan yang membuat angka partisipasi sangat rendah.
Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa caleg hanya turun jelang pemilu. Namun, setelah terpilih mereka tidak lagi memperhatikan masyarakat.
“Ada yang bilang kacang lupa akan kulitnya. Hal itu tidak kami pungkiri, jika memang ada anggota dewan yang terpilih dari sini namun tidak kembali kemari ketika reses,” kata Dameria yang juga caleg PDI Perjuangan untuk DPRD Sumut ini.
Saat ini kata Dameria, kecenderungan itu juga tidak terlepas dari mudahnya masyarakat menerima iming-iming dari para caleg yang tidak ingin repot turun ke masyarakat memperkenalkan diri dan berbaur dengan masyarakat.
Hal ini membuat antara caleg dan masyarakat tidak memiliki ikatan emosional karena hubungan mereka didasarkan pada hal yang sifatnya transaksional.
“Mau Pemilu datang caleg ini kasih duit, langsung kita pilih. Besok setelah terpilih tak datang lagi dia, tak mau mendengarkan aspirasi kita lagi kenapa, alasannya karena dia sudah uang. Nah, kita jangan lagi memilih caleg yang begitu, kita harus punya sikap untuk membangun komitmen bersama,” ujar Dameria.
Komitmen bersama ini kata Dameria hanya akan bisa terjalin jika masyarakat jeli memilih sosok yang ingin menjadi calon legislatif.
Rekam jejak yang baik serta konsistensi turun ke masyarakat dapat menjadi salah satu rujukan mengenai caleg yang tepat. Dengan begitu, masyarakat akan dapat memiliki ikatan emosional dengan caleg yang akan mereka pilih.
“Kalau ikatannya seperti itu, yakinlah pasti calegnya akan datang lagi setelah terpilih. Kami yang turun hari ini, saya, pak Felixianus Simbolon dan Pak Paul Baja M Siahaan sudah berkomitmen untuk itu,” ungkap Dameria.
Ditambahkan Dameria, antara pemilih dan caleg tidak boleh saling membohongi. Masyarakat memiliki kedaulatan atas suaranya untuk meminta wakil mereka turun, jika benar-benar merupakan wakil yang terpilih dari daerah mereka.
“Artinya, kami tau dimana kami dipilih. Setelah pemilu akan masuk data dimana kantong suara kami, dengan begitu jika duduk tentu kesanalah kami akan turun reses, menyerap aspirasi dan membantu mereka. Jadi kalau ada wakil rakyat yang dulu terpilih dari sini namun tidak pernah datang lagi, itulah baru cocok disebtu kacang lupa kulitnya. Kami tidak akan seperti itu jika kita bergandengan tangan pada pemilu 2024 mendatang,” pungkasnya.
Pelaksanaan pasar murah di Kwala Bekala ini merupakan yang kesekian kalinya digelar oleh Rumah Pemenangan Ganjar Pranowo Sumatera Utara.
Paul Baja M Siahaan selaku koordinator menegaskan, pasar murah yang digelar hampir di semua kecamatan di Kota Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai dan Kota Tebing Tinggi tersebut merupakan caranya untuk membantu masyarakat.