Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Longsor dahsyat di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Jumat (01/12/2023) malam, diduga karena faktor perambahan hutan.
Dugaan perambahan hutan tersebut, tepatnya lahan pebukitan yang persisnya berada di atas Desa Simangulampe.
Indikasi perambahan hutan tersebut terlihat di video yang di-posting Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor di akun Instagramnya @dosmarb, Minggu (03/12/2023) malam.
BACA JUGA: Satu Lagi Korban Hilang Longsor di Humbahas Ditemukan Tewas, Tersisa 10 Orang
Dalam video yang dibagikan Dosmar tersebut, memperlihatkan sebuah perbukitan di sekitar Danau Toba yang memperihatinkan, sehingga diduga menyebab terjadi longsor tersebut.
Karena itulah Dosmar Banjarnahor menilai ada indikasi atau dugaan ada kejahatan lingkungan yang terjadi. "Setelah saya melihat vidio ini, sepertinya ada kejahatan lingkungan luar biasa yang menyebabkan musibah bencana tanah dan batu-batuan yang longsor," tulis Dosmar dikutip wartawan dari instagramnya, Senin (04/12/2023).
Dugaan perambahan hutan tersebut pun, ditanyakan wartawan kepada Pj Gubernur Sumut, Hassanudin. Menurutnya, penyebab terjadinya longsor Desa Simangulampe itu, masih didalami.
Menurut Pj Gubsu Hassanudin, tidak tertutup kemungkinan longsor dengan muntahan material tanah dan bebatuan yang menimbun sedikitnya 55 rumah warga dan sejauh ini dilaporkan menewaskan 2 orang dan 10 orang lagi masih dalam pencarian, disebabkan karena aksi perusakan hutan.
Karena itu, Pj Gubsu Hassanudin telah menginstruksikan Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumut, Yuliani Siregar, untuk melakukan penyelidikan atas penyebab longsor tersebut bersama Polda Sumut.
BACA JUGA: 11 Korban Longsor Humbahas Belum Ditemukan, Pencarian Diperluas Hingga ke Danau Toba
"Terkait penyebab, memang kemaren saya sampaikan, coba dilihat di investigasi cari kemungkinan apa penyebabnya (banjir bandang dan longsor di Humbahas)," ujar Pj Gubsu Hassanudin didampingi Sekdaprov Sumut Arief S Trinugroho, menjawab wartawan di lobby Kantor Gubsu, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Senin (04/12/2023).
Sebelumnya Pj Gubsu Hassanudin bersama Kapolda Sumut, Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi, sudah berkunjung dan menyerahkan bantuan kepada korban selamat di lokasi bencana alam tersebut, Minggu (03/12/2023).
Hassanudin, mantan Pangdam I/BB itu mengatakan kondisi lokasi banjir bandang dan longsor sangat memperhatikan. "Karena dilihat dari dampaknya itu sangat sederhana sekali. Saya kira dari ketinggian, rupanya tidak dari ketinggian itu. Apakah ada gejala tektonik atau memang dampak dari informasi tadi (Perambahan Hutan)," jelas Hassanudin.
Pj Gubsu Hasanuddin meminta kepada Polda Sumut agar juga turun melakukan penyelidikan dugaan perambahan hutan tersebut. Sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan dikemudian hari, sehingga tidak terulang lagi bencana alam serupa.
"Dalam hal kami sama-sama dengan Pak Kapolda Sumut dan bidang-bidang lain. Saya minta untuk mecari data dan informasi, apakah itu investigasi apa penyebabnya (banjir bandang dan longsor itu)," kata Hassanudin.
Ia mengungkapkan melihat langsung proses evakuasi dan pencarian korban hilang itu, tim SAR gabungan terlihat mengalami kesulitan karena banyak material longsor seperti batu-batu besar bertumpuk di lokasi bencana tersebut.
"Sampai sekarang ada dua yang ditemukan, saya lihat semalam, penanganan bagus pemberian bantuan bagus," kata Hassanudin.
Diberitakan sebelumnya, Tim SAR Gabungan telah menemukan 2 dari 12 korban hilang, dalam kondisi meninggal dunia, yakni Dian Lubis, laki-laki warga Parsoburan, Kabupaten Toba. Kemudian Tiamin Boru Sinambela, pertemuan lansia, warga Desa Simangulampe.
BACA JUGA: Longsor di Humbahas, Karyawan Hotel Senior Bakara Dian Lubis Ditemukan Tewas, 11 Masih Hilang
Dilaporkan sejauh ini terdata 55 unit rumah warga Desa Simangulampe mengalami kerusakan. Kemudian 160 orang mengungsi di Kantor Camat Baktiraja, dan ke Gedung Serbaguna (GSG) HKBP Simanullang Sinambela. Selain itu, bencana alam ini, juga merusak Hotel Senior, gereja, fasilitas umum hingga lahan pertanian.
Berikut data korban tewas:
1. Dian Lubis, laki-laki warga Parsoburan, Toba.
2.Tiamin Boru Sinambela, perempuan lansia warga Desa Simangulampe Baktiraja.
Korban masih dalam pencarian:
1. Sartika Simanjuntak (19) warga Tigalingga, Karyawan hotel Senior Bakara.
2. Ceria Banjarnahor (25) warga Pollung, Karyawan Hotel Senior Bakara.
3. OP. Oge, (82) warga Balige, Hotel Senior Bakara.
4. Juni Silaban, (10) warga Desa Simangulampe.
5. Natan Siregar, (8) Tahun, Desa Simangulampe.
6. Lasroha Manullang (40) warga Simangulampe.
7. Op Pebri/Pintar Simanullang (70) warga Simangulampe.
8. Desmah Sihombing (50) warga Simangulampe.
9. Dino Silaban (6) warga Simangulampe.
10. Efa Purba, (22) warga Simangulampe.