Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (Ka KPLP) Lapas Siborongborong KanwilKumham Sumatera Utara (Sumut), ciptakan inovasi 'Surat Napi Kita' untuk tingkatkan komunikasi positif dengan warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Inovasi 'Surat Napi Kita' diciptakan sebagai metode komunikasi surat-menyurat atau korespondensi, sehingga terjalin komunikasi dan interaksi positif antara petugas dan warga binaan.
Dengan dihadiri petugas pemasyarakatan dan warga binaan perwakilan kamar hunian, launching inovasi 'Surat Napi Kita' digelar di Ruang WBK Lapas setempat, Kamis (30/11/2023).
Yusrifa Arif, mengatakan inovasi 'Surat Napi Kita' merupakan program inovasi yang digagas olehnya, sebagai sebuah terobosan membangun komunikasi yang lebih efektif antara petugas dengan warga binaan.
Diketahui, Yusrifa Arif, sedang mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan VI di Pusat Pelatihan Pengembangan Dan Pemetaan Kompetensi Aparatur Sipil Negara pada Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Tahun 2023 yang diadakan di Jatinangor, Jawa Barat.
"Inovasi 'Surat Napi Kita' adalah inovasi dalam membangun komunikasi yang positif antara petugas dan warga binaan, sekaligus sebagai deteksi dini gangguan keamanan dan ketertiban. Metode yang digunakan dalam program inovasi ini adalah surat-menyurat antara narapidana dan petugas," papar Yusrifa Arif.
Kata Yusrifa Arif, inovasi yang ia ciptakan dilatarbelakangi oleh keterbatasan petugas dan sarana prasarana (Sarpras) dalam memelihara keamanan di Lapas Siborongborong.
Keterbatasan itu dikhawatirkan dapat menimbulkan potensi gangguan keamanan dan ketertiban, sehingga dibutuhkan suatu metode komunikasi yang lebih efektif.
Sejauh ini kata dia, jalur komunikasi yang sudah terbangun adalah komunikasi tatap muka langsung, baik melalui sosialisasi kepada seluruh warga binaan, maupun komunikasi secara personal.
Namun dalam praktiknya, komunikasi tatap muka langsung belum memberikan hasil yang optimal untuk menyerap aspirasi dan keluhan warga binaan. Ada beberapa permasalahan yang timbul dengan pendekatan komunikasi tatap muka langsung, seperti keterbatasan dalam menyampaikan perasaan, keterbatasan tempat, waktu dan akses serta tidak terdokumentasi dengan baik.
"Maka dari itu, 'Surat Napi Kita' diharapkan dapat memberi solusi dari permasalahan komunikasi tersebut," kata Yusrifa Arif.
Atas terciptanya inovasi yang digagas Yusrifa Arif, Kepala Lapas Siborongborong, Krisman Ziliwu SH, mengapresiasi launching inovasi tersebut dalam rangka perbaikan komunikasi sebagai pencegahan keamanan dan ketertiban.
"Saya mengapresiasi inovasi ini dan berharap dengan hadirnya inovasi tersebut bisa meningkatkan komunikasi antara warga binaan dengan petugas, sehingga terjalin kedekatan emosional. Inovasi ini dapat berkontribusi sebagai alat deteksi dini pencegahan gangguan keamanan," kata Krisman.
Tak lupa Yusrifa Arif menyampaikan terima kasih kepada Kepala Lapas Kelas IIB Siborongborong, Krisman Ziliwu SH, yang telah mendukung inovasi perubahan ini.
Ucapan terimakasih juga ia sampaikan kepada dan kepada Parlindungan Siregar, selaku mentor dalam dalam melahirkan inovasi perubahan 'Surat Napi Kita'.
Parlindungan Siregar, sebelumnya merupakan Kepala Lapas Siborongborong dan saat ini menjabat sebagai Kepala Lapas Narkotika Kelas II A Langkat.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Kalapas Siborongborong, Bapak Krisman Ziliwu dan Kalapas Kelas IIA Narkotika Langkat, Bapak Parlindungan Siregar selaku mentor saya yang telah memberikan advice untuk program Surat Napi Kita," kata Yusrifa Arif.