Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Palas. Ingin merasakan mandi air panas dengan sensasi yang berbeda? Silakan datang ke pemandian Aek Milas Paringgonan di Desa Paringgonan, Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumatera Utara.
Pasalnya, Aek Milas Paringonan berbeda dengan pemandian air panas pada umumnya. Air panas yang bersumber dari Pegunungan Bukit Barisan ini sama sekali tidak beraroma belerang, sehingga ketika saat mandi tidak menyebabkan mata perih.
Pemandian Aek Milas Paringgonan bisa menjadi salah satu tujuan saat berkunjung ke Kabupaten Palas. Pengunjung bisa menikmati kesejukan udara khas kaki bukit barisan, dan berendam di air panas alami yang tak mengeluarkan aroma belerang.
Selain dapat menghilangkan penat setelah sepekan beraktifitas, mandi air panas dipercaya bisa menyembuhkan beberapa jenis penyakit, seperti penyakit kulit, melancarkan aliran darah dan menghilangkan rasa letih pada badan.
Aek Milas Paringgonan dapat ditempuh sekitar setengah jam dari Sibuhuan, ibu kota Kabupaten Palas. Sebaiknya kalau mau berkunjung menggunakan kenderaan sendiri. Karena tidak adanya angkutan umum langsung menuju ke lokasi.
Menurut salah satu pengunjung, Faisal Hidayat, pengunjung dari Kota Padangsidimpuan, mandi di Aek Milas Paringonan ini sangat seru.
"Kebetulan saya memilih untuk mandi di pancuran. Lingkungannya masih asri, hanya perlu dibenahi saja agar terlihat tidak berantakan," ujar Faisal Hidayat, Minggu (24/12/2023).
Apalagi, tambah Fasial, pemaandian Aek Milas Paringonan ini cukup ramah di kantong. "Kita cuma perlu mengeluarkan Rp 5.000 per orang, kita bisa mandi sepuasnya," katanya.
Di Desa Paringgonan terdapat 3 lokasi pemandian air panas. Saat ini lokasi pemandian tersebut masih dikelola masyarakat sekitar desa.
Satu pemandian sudah dibangun satu kolam yang luas dan beberapa kolam privat, lengkap dengan arena bermain anak. Dua pemandian lagi masih bernuansa alami. Pengunjung langsung mandi di aliran sungai, yang sudah dibangun beberapa pancuran.
Robert Nainggolan, pengunjung lainnya sangat menyangkan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas tidak melihat potensi besar pemandian Aek Milas Paringgonan tersebut.
Padahal, terangnya, minat masyarakat daerah dan luar daerah yang berkunjung ke lokasi wisata alam itu cukup tinggi, tentunya kalau dikelola dengan baik dapat mendongkrak potensi pendapatan asli daerah (PAD) Pemkab Palas.
"Seharusnya Pemkab Palas bisa melihat potensi besar pemandian ini. Selain bisa mendongkrak PAD, juga bisa menjadi ikon wisata Palas yang dikenal keluar daerah. Palas ini tidak memiliki ikon wisata setelah pemandian alam Siraisan sekarang ini sudah dipenuhi penambang emas ilegal," ungkapnya.
Ia menyayangkan jalan menuju wisata pemandian masih dibiarkan rusak lumayan parah sekitar 2 km. Sarana prasaran yang lain masih kurang memadai, seperti, seperti kurangnya toilet untuk pengunjung, kamar ganti dan tidak adanya tong sampah yang disediakan Pemkab. "Bagaimana pengunjung mau kembali lagi," keluhnya.
Ia sangat berharap peran aktif dan kepedulian pemerintah daerah untuk menata dan memperbaiki sarana dan prasana pendukung lokasi wisata alam Aek Milas ini agar bisa mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar dan menjadi ikon wisata di Palas.