Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Palas. Para pemudik jalur lintas Sumatra jalur Sibuhuan-Riau, Kabupaten Padanglawas (Palas), mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) khususnya jenis Pertalite dan Pertamax.
Salah satu pemudik asal Jakarta, yakni Faisal Hidayat menuturkan, ia bersama dengan keluarganya kesulitan mendapatkan BBM khususnya di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerah Kabupaten Padanglawas (Palas).
"Tutup semua. Banyak bensin abis. Dari batas Riau-Palas Pertalite dan Pertamax di SPBU habis, terus sampai Sibuhuan Pertalite pun abis," terang Faisal kepada Medanbisnisdaily.com, Minggu (8/4/20224).
Untuk mengganjal bahan bakar kendaraannya, Faisal terpaksa membeli BBM dari penjual eceran di pinggir jalan. Namun nahasnya, harga BBM yang dijual di pinggiran jalan itu berkali kali lipat dibandingkan dengan BBM yang di jual di SPBU.
"Ada dapat, tapi harganya itu, Pertalite 5 liter Rp 85 ribu. Harganya itu, luar biasa, tapi mau bagaimana lagi daripada mobil gak bisa jalan," ungkap Faisal.
Faisal menuturkan, berdasarkan cerita dari penjual BBM eceran itu, bahwa BBM yang dijual di SPBU area batas Riau-Padanglawas cepat habis. Datang malam, paginya langsung habis," kata Faisal.
Hal serupa dirasakan Fandi, pemudik dari Pekan Baru menuju kota Padangsidimpuan, mengatakan rela mengantri 2 jam hanya untuk mendapatkan BBM Pertalite di salah satu SPBU yang ada di Padanglawas.
"Hampir 2 jam bang saya mengantri, tapi mau gimana lagi. Kalau dipaksakan, stok minyak di mobil cuma sanggup jalan 1 kilometer lagi," ujar Fandi.
Fandi tidak menduga, di suasana mudik lebaran seperti ini terjadi kelangkaan BBM di Padanglawas, Sumatra Utara. Sebab, ujar Fandi, sebelum memasuki Sumatra Utara stok BBM di setiap SPBU Riau selalu ada.
"Gak nyangka bang, tau gini saya isi full tadi di Riau. Sudah 3 SPBU dari batas Riau yang saya lewati kosong semua. Ini SPBU ke empat baru ada, itupun antrinya panjang kali," jelas Fandi
Fandi menilai, Pemerintah tidak siap, terkhusus Pemkab Padanglawas menghadapi arus mudik lebaran ini, pasalnya hampir semua SPBU di Palas kosong. Kalau pun ada yang buka, antriaannya sampai berjam-jam.
"Siapa sih Pemimpin di Palas ini. Persoalan BBM aja tidak bisa diselesaikan, apalagi suasana mudik lebaran seperti saat ini, sangat memprihatinkan," keluh Fandi.
Pemudik dan warga berharap, pasokan BBM kewilayah Kabupaten Padanglawas ditambah, sehingga tidak terjadi kelangkaan, yang mengakibatkan kemacetan panjang karena adanya antrian, apalagi saat ini suasana mudik Lebaran.