Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pengadilan Tinggi (PT) Medan memperberat hukuman 3 Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Medan Timur, terdakwa perkara penggelembungan suara Pileg 2024, dari 3 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri (PN) Medan menjadi 8 bulan bui.
Ketiga terdakwa, yakni Abdilla Syadzaly Barrah Hutasuhut (25), Junaidi Machmud (48), dan Muhammad Rachwi Ritonga (28). Hal itu dilihat dari laman resmi mahkamahagung.co.id, Sabtu (1/6/2024).
Dalam amar putusan PT Medan yang dibacakan pada Kamis (30/5/2024), majelis hakim PT Medan diketuai Heri Sutanto didampingi Leliwaty dan Brabner Situmorang selaku masing-masing hakim anggota menilai ketiga terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana turut serta dengan sengaja menyebabkan peserta pemilu tertentu mendapat tambahan suara.
BACA JUGA: PT Medan Diminta Perberat Hukuman 3 PPK Medan Timur Kasus Penggelembungan Suara Pemilu 2024
Majelis hakim PT Medan menyatakan ketiga terdakwa terbukti bersalah melanggar Pasal 532 Jo Pasal 554 UU RI Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHPidana sebagaimana dakwaan primair jaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan.
"Mengubah putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1/Pid.S/2024/PN Mdn tanggal 21 Mei 2024 yang dimintakan banding tersebut. Menjatuhkan terhadap para terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 bulan,” tulis isi putusan tersebut.
Selain pidana penjara, ketiga terdakwa juga dihukum membayar denda Rp 25 juta dengan ketentuan apabila denda tidak dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama 1 bulan.
BACA JUGA: 3 PPK Medan Timur Divonis 3 Bulan Penjara Gelembungkan Suara Pemilu 2024
Menanggapi vonis yang diberikan PT Medan, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Medan, Muttaqin Harahap SH MH ketika dikonfirmasi wartawan, mengatakan belum menerima salinan putusan tersebut.
“Kita belum menerima salinan putusan tersebut, namun atas vonis 8 bulan penjara terhadap tiga terdakwa, kita mengapresiasi PT Medan,” ujarnya.
Sebelumnya, majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan diketuai Asad Rahim Lubis menjatuhkan hukuman kepada 3 terdakwa dengan pidana penjara selama 3 bulan dan denda sebesar Rp 25 juta dengan ketentuan apabila tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan 1 bulan.
Atas putusan itu, pihak JPU Kejari Medan melakukan upaya hukum banding, dikarenakan putusan tersebut dinilai belum memberikan keadilan bagi masyarakat khususnya Kota Medan.
Dimana sebelumnya, JPU menuntut ketiga terdakwa dengan pidana selama 1 tahun penjara dan denda Rp 25 juta subsider 4 bulan kurungan.