Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Tarif listrik PLN sama untuk seluruh Indonesia, yaitu Rp 1.467/kWh untuk pelanggan rumah tangga non subsidi, Rp 605/kWh untuk pelanggan 900 VA yang tidak mampu, dan Rp 415/kWh untuk pelanggan 450 VA.
Meski membayar tarif listrik yang besarnya sama, tapi tingkat mutu pelayanan (TMP) di tiap daerah berbeda, tergantung kondisi infrastruktur ketenagalistrikan setempat. Misalnya di Jakarta, TMP menetapkan pemadaman listrik maksimal 5 jam per bulan. Tapi di Kupang, TMP menetapkan pemadaman listrik maksimal 10 jam.
Dalam kenyataannya, rata-rata pemadaman listrik di Kupang mencapai 13 jam 9 menit per bulan, di atas batas toleransi yang ditetapkan dalam TMP. Sedangkan di Jakarta, kenyataannya rata-rata pemadaman listrik hanya 2 jam 9 menit per bulan.
Tentu ini tidak adil bagi para penduduk di Kupang, mereka harusnya mendapat pelayanan yang setara dengan penduduk di Jakarta.
Karena itu, PLN mengusulkan kepada pemerintah agar memperbolehkan PLN menetapkan tarif yang berbeda-beda tergantung tingkat pelayanan di masing-masing daerah.
"Kami sudah usul ke pemerintah, kalau bisa dibedakan tarif listrik di Pondok Indah, Menteng, dengan di Kupang sana," ujar Kepala Divisi Niaga PLN, Benny Marbun, dalam diskusi di Tjikini Lima, Jakarta, Selasa (27/7/2017).
Buat daerah yang listriknya sudah andal seperti Jakarta, PLN mengusulkan supaya tarifnya lebih mahal dibanding Kupang yang masih byar pet. "Masak bayarnya sama sementara di Kupang sana padamnya sekian kali? Kualitasnya berbeda," katanya.
Ia menambahkan, PLN terus berupaya melakukan perbaikan untuk meningkatkan dan memeratakan pelayanan kepada masyarakat. Perbaikan-perbaikan tersebut misalnya dengan menambah pembangkit listrik, membangun jaringan listrik baru, melakukan perawatan serta perbaikan jaringan agar pasokan andal.
Diharapkan nantinya seluruh Indonesia bisa bebas dari pemadaman listrik, bukan hanya daerah-daerah tertentu saja.
"Dari waktu ke waktu PLN melakukan upaya perbaikan. Misalnya untuk kecukupan pasokan listrik di seluruh Indonesia ada program 35.000 MW," tutupnya. (dtf)