Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan, daya beli masyarakat hingga saat ini masih kuat, terlihat dari pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2017 yang sebesar 5,01% masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,95%.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BPS Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (7/8).
Konsumsi rumah tangga berdasarkan sektor makanan yaitu berasal dari makanan, minuman selain restoran tumbuh 5,24%, dan restoran sendiri tumbuh menjadi 5,87%.
"Jadi food itu menguat, tetapi non food-nya sedikit terkoreksi tumbuh tapi melambat di triwulan II jadi 4,12%, di triwulan I 4,14%," jelas dia.
Lanjut Suhariyanto, untuk kelas menengah ke atas juga masih menahan meskipun transaksi debit masih cukup tinggi meskipun agak melambat. Kata Suhariyanto, menahan belanja dikarenakan ketidakpastian ekonomi global.
"Sementara untuk kelah menengah ke atas, kalau dilihat transaksi debit masih cukup tinggi, meskipun agak melambat, tetapi ada indikasi persentase yang ditampung lebih tinggi, bukan daya beli turun meskipun mobil turun, ada indikasi menahan belanja, faktor psikologis yang terjadi sekarang dan apa yang terjadi ke depan terhadap ekonomi global," paparnya.
Meski demikian, pria yang akrab disapa kecuk ini mengakui adanya pergeseran kebiasaan transaksi dari yang tradisional ke online. Namun, hal tersebut masih terjadi di kalangan menengah ke atas dan persentasenya kecil.
"Angka riset belum menunjukan angka pasti, tapi itu totalnya kecil, angka PDB pada produksi dan konsumsi, kalau produksi 100 dijual itu 100, ini menunjukan angka konsmsi rumah tangga daya beli masih bagus, ada pergeseran tapi masih kecil," tukas dia. (dtf)