Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pola konsumsi masyarakat Indonesia yang dinilai masih lambat, sudah mengalami perbaikan. Bank Indonesia (BI) menyebutkan konsumsi masyarakat bisa terus membaik.
Asisten Gubernur BI Dody Budi Waluyo menjelaskan faktor perbaikan konsumsi dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan petani.
"Nilai tukar petani telah menunjukkan kenaikan, ini mencerminkan kemampuan dari kelompok menengah untuk spending sudah meningkat," kata Dody dalam konferensi pers di Gedung BI, Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Dody menjelaskan, perbaikan juga tercermin pada penjualan ritel yang sudah tumbuh 2,3%-2,5%, durable goods atau barang rumah tangga juga mengalami peningkatan.
"Ini salah satu indikasi konsumsi sudah menunjukkan peningkatan. Spending yang dilakukan kelompok menengah atas ritel modern juga mulai naik dan ada optimisme kuartal IV membaik," imbuh dia.
Dari data BI penjualan eceran pada Agustus 2017 meningkat. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) hasil Survei Penjualan Eceran Agustus 2017 yang tumbuh 2,2% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi 3,3% (yoy).
Peningkatan penjualan terutama terjadi pada kelompok makanan yang tumbuh 7,9% (yoy), meningkat dibandingkan -0,3% (yoy) pada Juli 2017. Sementara itu, penjualan kelompok non makanan menunjukkan perbaikan meskipun masih terbatas. Secara regional, peningkatan pertumbuhan tahunan IPR terbesar terjadi di kota Semarang. (dtc)