Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis-Jakarta. Beberapa toko ritel memilih menutup gerai tahun ini. Sebut saja 7-Eleven, Matahari di Pasaraya Blok M dan Manggarai.
Kemudian Lotus Department Store, dan Debenhams yang akan menutup gerainya akhir tahun ini. Peritel mengeluh, permintaan masyarakat berkurang, terutama pada produk-produk non makanan.
Lantas, apa yang sedang terjadi pada konsumen saat ini? Menurut Ari Kuncoro, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, masyarakat, khususnya kelas menengah atas sedang mengalami perubahan perilaku, biasanya menghabiskan uang untuk belanja, namun sekarang memilih menabung. Padahal sebenarnya mereka punya uang yang bisa saja dipakai untuk belanja.
"Orang kelas menengah punya uang sebenarnya, tapi di tabungan atau di deposito," kata Ari dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Sabtu (28/10).
Ari menambahkan, soal daya beli sedang melemah, itu justru karena kebutuhan masyarakat saat ini yang tidak terlalu tinggi.
"Kelas menengah ke bawah kebutuhannya tidak terlalu tinggi. Kalau dihitung-hitung potensi masih ada," tambahnya.
Toko ritel tutup
Di lokasi yang sama, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Tutum Rahanta, mengatakan penutupan toko-toko ritel belum berhenti alias masih berlanjut. Namun, Tutum enggan mengungkap identitas toko ritel tersebut.
Tutum hanya menjelaskan, ritel yang akan tutup itu bergerak di sektor non makanan.
"Sebenarnya hampir merata. Tapi yang besar adalah dari industri non-food. Kalau food pasti ngerem, jadi baru bilang kalau sudah mau tutup," kata Tutum dalam diskusi Warung Daun, Cikini, Sabtu (28/10).
Lebih lanjut, ia menjelaskan rencana penutupan toko itu berdasarkan konfirmasi yang ia peroleh langsung dari para pengusaha.
"Ini ada beberapa toko yang sudah konfirmasi ke saya, akan tutup sekian toko atau pertumbuhannya akan saya kurangi'," jelas Tutum. (dtf)