Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Pengembangan kendaraan listrik saat ini tengah dilakukan oleh beberapa pihak, salah satunya oleh Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI). Pengembangan kendaraan listrik yang sudah dilakukan antara lain bus listrik, mobil listrik, hingga motor listrik.
Mohammad Aditya, sebagai Ketua Tim Mobil Listrik Nasional UI mengatakan kehadiran kendaraan dengan bahan bakar listrik menjadi solusi atas kualitas udara yang semakin buruk di kota-kota besar terutama di Jakarta. Selain itu, ketersediaan bahan bakar fosil alias minyak bumi yang semakin menipis juga bisa menjadi alternatif pilihan.
"Kendaraan listrik sudah menjadi tren di dunia karena masalah pemanasan global. Kedua masalah kelangkaan sumber daya alam minyak bumi," kata Aditya dalam Talkshow 53th FTUI Untuk Negeri dengan topik "Mobil Listrik: Solusi Energi & Lingkungan" di Gandaria City, Jakarta Selatan, Minggu (29/10).
Selain itu, kendaraan listrik juga memiliki tingkat emisi yang rendah, bahkan bisa dibilang nol emisi. Biaya operasional kendaraan listrik juga lebih murah dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil.
Misalnya dalam waktu pengisian baterai bus listrik selama 5-6 jam bisa menempuh jarak hingga 60 kilometer (km). Sedangkan jika menggunakan kendaraan konvensional dibutuhkan beberapa liter BBM untuk mencapai tujuan.
"Kelebihan zero emision enggak punya knalpot enggak menghasilkan gas buang. Biaya operasi rendah," tutur Aditya.
Kemudian, distribusi energi listrik sebagai bahan bakar kendaraan juga lebih mudah. Kendaraan listrik hanya perlu melakukan pengisian baterai di rumah atau Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU). Hal ini jauh berbeda dengan kendaraan berbahan bakar fosil yang membutuhkan beberapa tahap distribusi.
Meski demikian, ada beberapa hal yang masih harus ditingkatkan dari produksi kendaraan listrik. Pertama, lamanya waktu pengisian baterai menjadi tantangan para pengembang untuk mengatasinya. Kedua, jangka waktu penggunaan baterai kendaraan listrik juga bertahan sekian waktu saja, sehingga perlu dilakukan proses penggantian.(dtf)