Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
MedanBisnis - Jakarta. Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero) berencana untuk melakukan penyederhanaan golongan listrik rumah tangga non-subsidi ke 5.500 VA membuat masyarakat menjadi bingung. Rencana itu masih terus dikaji dan belum final.
Dalam wacana tersebut, pihak PLN rencananya akan mengganti Mini Circuit Breaker (MCB) atau meteran bagi pelanggan rumah tangga yang ada penambahan daya akibat penyederhanaan golongan.
Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, mengatakan perseoran siap untuk menanggung semua pergantian MCB tersebut. Tanggungan tersebut dinilai tak akan memberatkan PLN, khususnya dalam hal keuangan.
"Enggak begitu besar kok, hanya ganti MCB aja. Kalau misalnya Rp 1 triliun dibandingkan Rp 300 triliun pendapatan PLN ya kecil," kata Sofyan ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (16/11).
Sofyan mengatakan, dalam waktu dekat PLN akan melakukan sosialisasi dan berdiskusi dengan berbagai pihak termasuk masyarakat, terkait dengan rencana penyederhanaan golongan listrik rumah tangga non-subsidi.
"Kita akan sosialisasi dengan baik ya, bagaimana dengan pengamat, dari masyarakat, dan lain sebagainya. Setelah ini masuk semua, lalu kita ajukan proposalnya sesuai dengan pendapat semua pihak, supaya semuanya terwakili, habis itu kita bawa ke Pak Menteri ESDM (Ignasius Jonan)," katanya.
Lebih lanjut dirinya berharap agar penyusunan rencana dan sosialisasi itu bisa rampung tahun ini. Sehingga, pada tahun 2018 mendatang pelaksanaan bisa langsung dilakukan. Dirinya memperkirakan pelaksanaan dari rencana ini akan dimulai di Pulau Jawa terlebih dahulu.
"Mungkin tahun ini sudah bisa selesai. Insyallah (tahun depan dimulai). Kalau kamu ingin lebih cepat ya kita jalankan lebih cepat, kan tergantung kalian, kalau kalian mau nambah boleh kalau enggak mau nambah boleh. Ya Jawa dulu lah," jelasnya. (dtf)