Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bantul. Abdurrahman Ash Shiddiq (20), tersangka yang melempar seorang mahasiswi ke Sungai Opak Bantul mengaku panik karena diminta menikahi korban. Abdurrahman yang mengaku sebagai guru agama ini merasa belum siap menikah.
"Iya (panik)," kata Abdurrahman kepada wartawan saat konferensi pers di Mapolres Bantul, Selasa (30/1/2018).
Abdurrahman menyebut dirinya saat ini berstatus sebagai mantan pacar korban. Namun tiba-tiba sekitar tiga bulan yang lalu korban mendatanginya. Korban meminta agar Abdurrahman bertanggungjawab karena telah menghamilinya.
"(Baru tahu hamil usia) tiga bulan pertama," lanjut mahasiswa salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Klaten tersebut.
Setelahnya, Abdurrahman meminta korban untuk menggugurkan kandungannya. Berbagai cara dilakukannya. Tercatat empat kali Abdurrahman mencoba menggugurkan kandungan janin korban.
"Empat kali (percobaan pengguguran). Pakai nanas sama obat menstruasi. (Obat menstruasi) dapat dari teman," ucapnya.
Usaha Abdurrahman tidak berhasil hingga usia kandungan korban sampai 30 minggu. Karena tak siap bertanggungjawab akhirnya dia mengajak Yongki Ramadan (20) untuk bersama-sama membunuh korban.
Abdurrahman ke awak media mengaku malu bila harus menikah dengan wanita yang sudah hamil. Apalagi dia merupakan guru agama salah satu SD di Klaten. "(Saya) mengajar agama, di semuanya (kelas)," pungkas dia. dtc