Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi sepakat menjalin kolaborasi dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta untuk mengembangkan atraksi kesenian daerah. Tak ketinggalan, Eko Supriyanto, seniman tari internasional kenamaan juga diajak untuk terlibat aktif dalam program ini.
Kolaborasi ini rencananya akan digelar untuk menyambut sejumlah even besar di Banyuwangi, seperti Festival Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC).
Menurut Eko Supriyanto, Banyuwangi memiliki potensi seni luar biasa. Apalagi didukung dengan pemerintahan saat ini yang mendukung perkembangan seni.
"Bisa dikatakan pemerintah Banyuwangi sudah gila terhadap seni. Banyuwangi sudah membuat festival seni sebanyak sekarang ini," kata Eko di depan wartawan, Senin (5/3/2018).
Eko mengaku dirinya sangat antusias saat diajak berkolaborasi dengan seniman Banyuwangi, karena seni Banyuwangi memiliki potensi yang sangat beragam.
"Seni di sini sudah membumi, dan ragamnya banyak. Ini akan memudahkan kita untuk berkolaborasi. Apalagi sejak lama saya sudah tertarik dengan seni Banyuwangi. Kalau dengar gending 'Jaran Goyang' saya pengennya langsung nari saja," ujar Eko.
Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Samsudin Adlawi menimpali, kolaborasi ini dilakukan untuk saling memperkaya kompetensi sehingga baik dari ISI, Eko, maupun pelaku seni Banyuwangi sama-sama mendapat ilmu dan pengalaman baru.
"Kolaborasi akan diwujudkan. Pelaku seni Banyuwangi bisa saling belajar soal seni pertunjukan terintegrasi, pengelolaan produksi dan sebagainya," ungkapnya.
Eko menambahkan, salah satu bentuk dari kolaborasi tersebut adalah dengan menggelar sejumlah workshop tari. "Saya senang bisa mempelajari kesenian Banyuwangi langsung di tempat bertumbuhnya, langsung berdiskusi dengan pelakunya. Kita berharap workshop ke depan bisa melahirkan seniman tari muda yang akan menjaga kebudayaan daerah sekaligus mengharumkan nama Banyuwangi," harapnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk mengembangkan beragam atraksi seni yang ada di Banyuwangi, khususnya atraksi yang masuk kalendar wisata Banyuwangi Festival.
"Banyuwangi Festival kini telah menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan. Setelah tujuh tahun digelar, kami ingin memberikan nuansa baru bagi wisatawan. Untuk itu, kami mengundang ISI Surakarta berkolaborasi dengan seniman Banyuwangi memperkaya kreativitas atraksi seni rakyat," kata Anas.
Menurut Anas, dengan saling berbagi pengalaman, diharapkan beragam seni yang dimiliki Banyuwangi akan semakin kaya, terutama seni tari. Tidak hanya dari sisi koreografi, tapi juga manajemen pertunjukan dan jejaring pelaku seni."Jadi kita kerangka tari maupun kesenian lain dalam bingkai ekonomi kreatif, kerangka seni pertunjukan. Maka perlu manajemen, butuh jejaring. Ini sekaligus membuka ruang seniman Banyuwangi untuk go global. Bisa diskusi dengan teman-teman ISI, dengan Mas Eko yang punya portofolio manajemen pertunjukan internasional," lanjut Anas. (dtc)