Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Banda Aceh. Harga daging Meugang bulan Ramadan di pasar Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar masih relatif normal yakni berkisar Rp.140.000 sampai Rp 160.000 per kilogramnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Muhammad Raudhi mengatakan, harga daging di sejumlah pasar daging di Banda Aceh dan Aceh Besar masih relatif stabil.
“Harga daging masih relatif stabil yakni berkisar Rp.150.000/kg, bahkan ada yang menjual Rp.160.000 per kilogramnya,” ujar Raudhi kepada wartawan, Selasa (15/5/2018) saat melakukan peninjauan ke sejumlah pasar daging meugang.
Menurut dia, harga daging sapi di Provinsi Aceh tinggi itu sudah hal yang biasa, karena setiap meugang harga daging berkisar Rp.150.000/kgnya. “Meskipun ada yang menjual diatas tersebut, tapi rata-rata berkisar Rp.150.000/kgnya,” ungkapnya.
Untuk itu, Raudhi mengharapkan kepada masyarakat/konsumen agar membeli daging sesuai dengan kebutuhan saja, jangan membeli secara memborong karena hal itu akan membuat harga daging naik lebih tinggi. “Namun, belilah sesuai dengan kebutuhan saja, sehingga harga daging tetap stabil,”paparnya.
Selain itu, Pemerintah melalui Disperindag Aceh juga akan terus melakukan pantauan harga daging di pasaran. “Kita terus memantau stok daging di pasar sehingga harga tidak naik,” terangnya.
Raudhi menyebutkan, pemerintah Aceh sudah menyediakan sebanyak 30 ribu ekor sapi dan kerbau yang siap di potong pada meugang bulan puasa ini.
“Sementara untuk kebutuhan daging meugang di Aceh berkisar 7 ribu ekor, tapi kenapa harga tinggi di aceh itu sudah menjadi tradisi bagi masyarakat aceh mengkomsunsi daging pada meugang,”jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman saat memantau langsung harga daging mengatakan, harga daging Sapi pada hari meugang pertama di Banda Aceh berkisar Rp 140.000-Rp 150.000/kgnya.
“Harga daging meugang 2018 tidak jauh berbeda dengan tahun lalu yakni di kisaran Rp 140-150 ribu per kilo. Jadi harga daging stabil walau memang sedikit lebih tinggi dari harga pada hari biasa,” kata Aminullah.
Kepala Bulog Aceh, Basirun menyatakan, bagi masyarakat aceh menkonsumsi daging sapi sudah menjadi tradisi turun-temurun, meskipun harga mahal namun mereka tetap membelinya.
“Kalau daging beku di aceh tidak ada, karena masyarakat aceh enggan menkomsunsi daging beku, karena mereka menganggap daging beku tidak sehat dan tidak halal,” terangnya.
Ia menyatakan, Bulog siap memasok daging beku kalau memang ada permintaan, tapi di aceh tidak ada sama sekali permintaan daging beku. “Kalau ada permintaan daging beku kita siap menyediakannnya,” terangnya.