Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - PSI menilai pertemuan Amien Rais, Prabowo Subianto, dan Habib Rizieq Syihab 'gatot' alias gagal total membentuk koalisi oposisi. Partai Hanura menyebut PSI tak mampu membaca situasi pertemuan itu secara mendalam.
"Menurut saya, pertemuan itu hanya lobi Prabowo kepada Rizieq agar mundur dari pencalonan presiden di mana Rizieq direkomendasikan Persaudaraan Alumni 212 di nomor 1 dan Prabowo nomor 2. Hal itu yang tidak dibaca oleh PSI," kata Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir kepada wartawan, Senin (4/6/2018).
Inas mengatakan justru pertemuan di antara ketiga tokoh itu membuahkan hasil manis. Terutama bagi Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Menurut Inas, Prabowo berhasil membujuk Habib Rizieq mundur dari rekomendasi capres versi PA 212. Namun sayangnya, mundurnya Habib Rizieq dari daftar itu disebut Inas disertai syarat koalisi tertentu. Habib Rizieq mendorong Gerindra bersama PKS, PAN, dan PBB membentuk Koalisi Keummatan. "Berhasil. Tapi masuk perangkap, ha-ha-ha...," tuturnya.
PSI menyoroti pertemuan Amien Rais, Prabowo Subianto, dan Habib Rizieq Syihab. Sekjen PSI Raja Juli Antoni menilai pertemuan tiga tokoh itu 'gatot' alias gagal total.
"Menurut saya, pertemuan Amien Rais, Prabowo, dan Rizieq di Mekah tidak punya makna signifikan secara politik. Pertemuan itu hanya pertemuan biasa yang tidak punya pengaruh apa pun dalam perkembangan politik Indonesia mutakhir," ungkap Raja Juli Antoni, hari ini.
Selain tak berhasil membawa Habib Rizieq pulang ke Indonesia, menurut Toni, pertemuan itu tak memiliki makna politik.
Toni menyebut pertemuan tiga tokoh oposisi itu gagal. Dari berbagai manuver yang diperlihatkan oposisi, dia menilai kubu Prabowo cs tersebut semakin kebingungan karena sulit menandingi keberhasilan Jokowi.
"Jauh-jauh ke Mekah, hasilnya hampa belaka. Secara politik pertemuan itu 'gatot' alias gagal total," ucap Toni.dtc