Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Besaran inflasi pada Juni tercatat 0,59%. Inflasi yang terjadi pada bulan Lebaran disumbang dari sektor transportasi udara, bahan pangan, dan tarif sewa rumah.
"Jadi inflasi 0,59%, pertama dipicu angkutan udara, kenaikan ikan segar, tarif angkutan antar kota, daging ras, dan tarif sewa rumah," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin (2/7).
Suhariyanto mengatakan, inflasi dari sektor transportasi sebesar 1,50% dengan andil 0,26%. Inflasi di sektor transportasi khususnya udara terjadi karena musim Lebaran.
"Yang perlu jadi catatan adalah transportasi karena inflasinya 1,50%, dan sumbangannya 0,26%. Karena ini Lebaran maka permintaan angkutan besar, yang besar kenaikan tarif angkutan udara andilnya 0,15%," ujar Suhariyanto.
Selain itu, ongkos transportasi antar kota terutama bus juga menyumbang inflasi 0,08% karena ada penyesuaian tarif saat musim mudik Lebaran 2018. Sedangkan tarif kereta api (KA) memberikan andil ke inflasi Juni 0,01%.
Selain angkutan, inflasi Juni sebesar 0,59% disebabkan oleh bahan pangan sebesar 0,88% dengan andil 0,19%. Sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan harga, yaitu ikan segar di Indonesia timur yang disebabkan cuaca.
"Ikan segar ada kenaikan di wilayah Indonesia timur, andilnya sebesar 0,08%. Terutama cuaca buruk menyebabkan nelayan tidak berani melaut," kata Suhariyanto.
Daging ayam ras juga memberikan andil inflasi Juni sebesar 0,03%. Sumbangan tersebut disebabkan karena meningkatnya permintaan saat Lebaran.
Komoditas pangan lainnya yang menyumbang inflasi Juni adalah daging ayam kampung, daging sapi, petai. Meski demikian, ada juga sejumlah komoditas pangan yang mengalami penurunan, antara lain telur ayam ras dan cabai merah.
"Jadi kombinasi dari kenaikan harga itu terkompensasi penurunan harga beberapa komoditas, kembali dibandingkan. Inflasi bahan makanan Lebaran tahun ini sangat terkendali," kata Suhariyanto.
Di kelompok lain, rokok kretek dan rokok filter memberi andil inflasi Juni 0,08%. Kemudian perumahan memberikan andil 0,03% dengan inflasi 0,13% karena kenaikan tarif sewa.
Kelompok sandang atau pakaian juga memberikan andil 0,36% dengan andil 0,02%. Sedangkan emas dan perhiasan terjadi deflasi 0,3%.
"Lalu sandang, 0,36%, andilnya 0,02%, ada beberapa komoditas sehingga dikumpulkan sumbangannya 0,3%, yang dominan kepada deflasi emas dan perhiasan," ujar Suhariyantio.(dtf)