Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Ekspor karet Sumatera Utara (Sumut) pada periode Januari-Mei 2018 melorot hingga 23,53% dari US$ 700,604 juta menjadi US$ 535,773 juta. Penyebabnya, sejumlah buyer (pembeli) dari negara tujuan ekspor memangkas order karet karena karena perekonomian global yang masih melambat.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Syech Suhaimi merinci, pemangkasan terbesar dilakukan oleh buyer asal Tiongkok sebesar 60,23% dari US$ 98,599 juta menjadi US$ 39,200 juta. Ekspor ke Jepang juga turun sebesar 24,62% dari US$ 124,286 juta menjadi US$ 93,684 juta.
Amerika Serikat (AS) juga memangkas pembelian karet sehingga ekspornya turun 11,64% dari US$ 122,226 juta di Januari 2017 menjadi US$ 108,001 juta. Negara India juga turun 9,15% dari US$ 36,057 juta menjadi US$ 32,758 juta.
"Memang secara keseluruhan, negara-negara tujuan ekspor memangkas pembelian karet asal Sumut. Karena berdasarkan data kami, selain negara pengekspor utama, negara-negara lainnya juga ada penurunan dimana totalnya sekitar 20,4% dari US$ 290,527 juta menjadi US$ 231,253 juta," katanya, Rabu (4/7/2018).
Begitupun, tambahnya, di periode Januari-Mei 2018, ada satu negara yang ekspor karetnya justru naik yakni Turki. Di mana kenaikan ekspor tersebut sekitar 6,81% dari US$ 28,909 juta menjadi US$ 30,879 juta.