Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Pelabuhan Hub Kuala Tanjung dijadwalkan mulai beroperasi 30 Juli 2018 dan diresmikan Presiden Joko Widodo. Hal tersebut dikatakan Kurnia P Nasution Comercial Manager Project Organization Pengembangan Pelabuhan Kualatanjung, Sabtu (14/07/2018) menjawab medanbisnisdaily.com.
Rencana tersebut muncul saat Wakil President Overseas Private Investment Corporation (OPIC) perusahaan penyandang dana pembangunan dari Amerika Serikat (AS) David Bohigian melakukan kunjungan ke pelabuhan Kualatanjung, Kabupaten Batubara, Sabtu lalu. Saat itu David diterima Kurnia bersama M Iriansyah Corporate Secretary PT Pelindo I, Asmo Budi, Direktur PT Prima Multi Terminal.
Selain jadwal operasional, saat itu juga terungkap kalau saat ini di sisi pelayanan laut Pelabuhan Kualatanjung sudah selesai 100% dan sisi darat hanya tinggal finishing kecil. Setelah itu Kualatanjung segera memasuki tahap dua, Kurnia mengatakan, untuk tahap lanjut dari pelabuhan yang direncanakan menjadi hub Indonesia ke mancanegara tersebut masih memerlukan dana pengembangan sekitar US$ 4 juta. “Pengembangan pelabuhan ini akan lebih fokus dibidang industri Petrokimia, Manufaktur, Baja dan ketenaga listrikan,” kata Kurnia yang didampingi Asmo Budi dan M Iriansyah.
David, setelah meninjau kondisi pelabuhan Kualatanjung mengatakan, pihaknya sudah berbicara dengan banyak calon investor dibidang kerekayasaan teknik maupun manufaktur untuk ikut andil dalam pembangunan infrastruktur maupun industri yang ada di Indonesia, termasuk Kualatanjung.
“Kita sudah mencadangkan US$ 100 juta untuk bisa dimanvaatkan investor dari Amerika untuk terlibat dalam berbagai pembangunan bertaraf dunia di Indonesia. untuk itu saya datang ke sini guna mengetahui sejauh mana perkembangan pembangunan yang ada di Indonesia, khususnya pelabuhan Kualatanjung ini,” ungkapnya.
David pada kesempatan itu juga mengatakan keseriusan AS berinvestasi di Indonesia, sudah pernah dikemukakannya ketika pihaknya bertemu dengan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, dan Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong beberapa waktu lalu di Jakarta.
Saat itu dibicarakan masalah peluang investasi yang dapat dilakukan AS. Ada satu hal yang menggembirakan di pelabuhan hub berkelas dunia di Kualatanjung itu, menurut David Kualatanjung sudah sedemikian rupa mempertimbangkan aspek-aspek lingkungan dan keberlanjutan kawasan.
“Tadi kita sama-sama lihat masih ada kapal nelayan yang bisa lewat di sekitar pelabuhan ini,” jelasnya. dan hal seperti itu sebelumnya dikatakan david menjadi indikator-indikator tersendiri bagi OPIC dalam membantu pendanaan investor AS yang membutuhkan pendanaan OPIC dalam berbagai pengembangan dan proyek.
Eriansyah, pada kesempatan itu juga menjelaskan kalau nantinya Kulatanjung memiliki lahan kawasan idustri yang sangat luas. “Kita punya sekitar 3.000 hektare lahan industri untuk menunjang pelabuhan yang mampu melayani 10 Juta theus container pertahun ini. Tahap awal akan melayanai mother vessel (Kapal barang antar pelabuhan dunia mulai 600 ribu theus container, sampai pada tahap total operasionalnya dengan kapasitas aksimum. Dalam waktu dekat pelabuhan ini akan diresmikan oleh presiden Joko Widodo,” ujar M Iriansyah.
Sementara dari berbagai informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan di sekitar pelabuhan yang akan beroperasi itu, saat ini sudah tersedia sekitar 35 head truk yang bisa melansir sekitar 1.000 kontainer sehari melintasi dermaga hingga container yard melalui trestle sepanjang lebih kurang 3 kilo meter. Selain itu sudah terlihat beberapa crane dan pipa jalur barang cair di dermaga hingga ke tanki penampungan di darat.