Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Melihat data Departemen Statistik Malaysia ada kesan ekonomi Malaysia akan tumbuh lebih lamban, bahkan hingga enam bulan ke depan. Perlambatan ekonomi ini sudah dilontarkan oleh Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng, Jumat (20/7/2018). Namun, dibalik semua itu, dunia usaha Malaysia, terutama dari kalangan usaha pariwisata, kondisinya malah cenderung membaik.
Tingkat hunian hotel, sebulan terakhir bahkan meningkat cukup signifikan. "Sejak sebulan terakhir tingkat hunia hotel terlihat cukup tinggi, bahkan untuk bulan Oktober sampai Desember 2018 ini sudah ada hotel yang full,” ungkap Christina Tan Direktur Komunikasi G Hotel Gurney dan Kelawai, Pulau Pinang, Malaysia, Minggu (22/7/2018).
Pergerakan bisnis di Pulau Pinang menurutnya tidak terlepas dari pergerakan pariwisata dan industri lainnya. tingkat hunian hotel menuruynya menjadi indicator. Di hotel tempat dia bekerja, menurut Christinya, sejak sebulan terakhir, huniannya sekitar 90-an persen bahkan sudah full di November dan Desember.
Kondisi serupa juga dirasakan Amran Taib, Executive Assitant Manager Berjaya Hotel, Pulau Pinang. kendati tidak bisa menggambarkan peningkatan karena pergantian pucuk pimpinan Malaysia sejak Dr Mahatir Muhammad memenangkan pemilu Malaysia baru-baru ini, dia melihat kepercayaan pasar terhadap Malaysia meningkat.
Hal itu dilihatnya, cukup jelas, kendati selama ini hotel yang dikelolanya relative selalu terisi karena berada dekat dengan kawasan rumah sakit. “Tapi saya yakin, perubahan itu ada. kita berharap dengan semakin stabilnya iklim politik negeri, iklim bersaha pun akan mengikuti,” tuturnya.
Pergerakan positif ini juga dirasakan operator pariwisata langsung, seperti pemilik van, pedagang makanan jalanan yang menjadi ujung tombak pariwisata di Pulau Pinang. Azhari Harun Direktur Turisme Malaysia di Medan pun melihat adanya pertumbuhan tersebut. dia meyakini daya tarik pariwisata yang ada di Malaysia bisa lebih kuat di masa mendatang, seiring dengan perbaikan iklim politik dan ekonomi Malaysia. “Kita punya banyak dayatarik pariwisata di Malaysia, termasuk untuk kawasan Pulau Pinang,” pungkasnya.
Dr Mahathir yang baru menjadi Perdana Menteri Malaysia, dalam sebuah pidatonya pun mengatakan keberhasilan Malaysia dikaitkan dengan kontribusi komunitas bisnis. Dia memuji Kamar Dagang dan Industri China (ACCCIM) di pertemuan umum tahunan 72 mereka, dan mengatakan bahwa mereka adalah kekuatan pendorong di belakang menghasilkan kekayaan di Malaysia.
"Negara kita seperti sekarang ini karena kontribusi dari komunitas bisnis, terutama komunitas Tionghoa karena mereka dinamis dalam banyak hal," katanya.
Dr Mahathir juga menyebutkan, mantan menteri utama Pulai Pinang, almarhum Tun Dr Lim Chong Eu yang membantu membawa investasi asing langsung (FDI) ke negara itu, dan telah mengunjungi negara-negara Eropa untuk mendorong bisnis di sana untuk berinvestasi di Malaysia.
Dia mengatakan bahwa Lim, yang telah menjabat dari 1969 hingga 1990 dan dijuluki "arsitek Pulau Pinang", adalah kunci dalam mengubah negara menjadi pusat manufaktur elektronik dan listrik di negara itu.
Pandangan Mahatir itu dirasakan Jeffery Koh Komite Pengusaha Muda Pemula dari Dewan Perniagaan Tiaonghoa Pulau Pinang. menurutnya makin ke sini memang ada tantangan, tetapi dengan mengandalkan sektor industri dominan seperti pariwisata, di yakin pertumbuhan ekonomi akan lebih baik, terutama bagi Pulau Pinang yang memiliki sektor unggulan tersebut. “Kita yakin akan lebih baik,” ujarnya.