Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jember. Sampah plastik yang kian menumpuk belakangan menjadi perhatian. Terlebih lagi beberapa waktu lalu ditemukan seekor paus sperma ditemukan mati di Pulau Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Pengendalian penggunaan kantong plastik salah satunya dilakukan dengan penerapan cukai. Opsi tersebut bisa diterapkan agar sampah plastik tak semakin menumpuk.
"Cukai plastik kita terus direalisasikan kita lihat lingkungan semakin hari semakin mengkhawatirkan ya. Terakhir kita lihat paus sekian kilo di dalamnya itu semua makan plastik," kata Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe C Jember, Jumat (23/11/2018).
"Tidak hanya di laut, di sungai-sungai juga situasi semakin memprihatinkan. Dengan menerapakan cukai kita harapkan konsumsinya bisa ditekan," tambah Heru.
Pemerintah juga berupaya mengajak masyarakat menggunakan kantong plastik yang ramah lingkungan. Penggunaan kantong plastik yang berulang juga diharapkan bisa mengurangi penggunaan kantong plastik.
"Pemerintah juga akan mendorong supaya masyarakat sadar untuk tidak senang atau sering menggunakan kantong plastik. Sehingga kita mengarahkan supaya mereka bisa memanfaatkan kantong yang ramah lingkungan dan bisa dipakai berulang-ulang," ujar Heru.
Penerapan cukai plastik juga harus dikomunikasikan dengan Komisi XI DPR RI. Pembicaraan mengenai cukai plastik dengan parlemen diharapkan bisa dilakukan secepatnya.
"Itu yang segera kita akan intensifkan apalagi momentumnya sudah seperti ini," tutur Heru.
Heru menambahkan plastik yang dikenakan cukai nantinya yang tidak ramah lingkungan.
"Tentunya kita harus bisa saling diskusikan karena yang kita sasar nggak semua kantong plastik. Yang terutama kita sasar kantong plastik yang tidak ramah lingkungan dan sebaliknya yang ramah lingkungan kita dorong jadi lebih affordable," kata Heru. (dtf)