Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merasa aneh dengan pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyerang bertubi-tubi, salah satunya soal antek asing. Menurut PKS, apa yang disampaikan Jokowi itu seolah-olah posisinya ada di kubu oposisi.
"Menurut kami aneh, Pak Jokowi berbicara seolah-olah dia yang oposisi, bukan penguasa. Dia lupa dia pemegang semua instrumen kekuasaan yang ada di republik ini. Yang bisa melakukan apa yang dia sebutkan itu ya pemilik kekuasaan," kata Direktur Pencapresan PKS, Suhud Aliyuddin saat dihubungi, Minggu (3/2/2019).
Jokowi menyinggung soal antek asing saat kampanye di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Salah satu isu yang dibahas yakni propaganda ala Rusia yang menyebar hoax. Dia menilai ada pihak yang memakai konsultan asing untuk melakukan propaganda tersebut.
Menanggapai hal itu, PKS meminta Jokowi tak asal tuduh. Apalagi menurutnya, pabrik hoax justru ada di kubu petahana. Salah satu contoh hoax yang disebut Suhud yakni soal pembebasan Abu Bakar Ba'asyir hingga ralat doa Mbah Moen.
"Kelompok masyarakat yang ada di barisan oposisi bisa apa? Jangan menuduh pihak lain. Pemerintah sendiri yang rajin bikin hoax dan blunder kok. Dalam satu bulan ini saja ada hoax dan blunder dilakukan. Pertama, hoax soal pembebasan ustadz Abu Bakar Ba'asyir. Kedua, pernyataan menteri 'yang gaji kamu siapa?'. Ketiga, doa Mbah Moen yang diralat," paparnya.
Baca juga: Jokowi: Jangan Tunjuk-tunjuk Antek Asing Padahal Dia Sendiri Antek Asing
Sebelumnya, Jokowi merasa jengkel kerap dituding sebagai antek asing. Jokowi menepisnya dengan kebijakan pemerintah mengambil alih Blok Rokan, Blok Mahakam, dan kepemilikan saham 51 persen di PT Freeport.
"Yang antek asing siapa? Jangan begitu dong. Maksudnya, jangan nunjuk-nunjuk dia antek asing, padahal dirinya sendiri antek asing. Nggak mempan antek asing, ganti lagi," ujar Jokowi. dtc