Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Kupang - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat meminta kepolisian untuk memburu dalang di balik aksi pencurian komodo yang dijual hingga Rp 500 juta. Gubernur mengaku miris mendengar hewan purba tersebut dijual belikan di pasar gelap.
"Kita serahkan ke pihak kepolisian saja untuk menangani hal itu. Siapapun pelakunya dalang dibalik itu harus segera ditangkap," ujar Viktor di Kupang, NTT, yang dilansir dari Antara, Kamis (28/3/2019).
Orang nomor satu di NTT itu menambahkan kasus pencurian bayi Komodo di Flores itu bukanlah kasus pembiaran, tetapi lebih pada minimnya pengawasan yang dilakukan instansi yang ditugaskan untuk mengawasi.
Menurut dia kasus dugaan pencurian bayi Komodo di TNK itu karena memang minimnya pengawasan yang dilakukan oleh BTNK. Oleh karena itu ia mendesak agar rencana agar NTT mengambil alih TNK itu bisa dilaksanakan secepatnya sehingga NTT mampu menyiapkan ranger-ranger terbaik untuk mengawasi.
"Hal ini karena pengawasannya kurang. Bisa saja juga terjadi adanya permainan karena rentan kendali pengawasan itu terlalu jauh di Jakarta walaupun ada balainya tetapi dengan anggaran terbatas, dan personel yang terbatas hal-hal seperti itu bisa saja terjadi," tuturnya.
Viktor juga meminta Polda NTT untuk menempatkan personelnya untuk mengawasi dan mengamankan kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).
"Sekarang saya sedang meminta Polda NTT untuk melakukan pengawasan dan pengamanan. Wakapolda saat ini ada di Labuan Bajo dan saya minta segera inspeksi di kawasan TNK itu," ungkapnya.
Sebelumnya Polda Jatim menangkap sindikat penyelundupan hewan-hewan langka termasuk komodo yang dijual hingga ke luar negeri. Diketahui, seekor komodo bisa dijual hingga Rp 500 juta. Namun ternyata pelaku membeli komodo dari sejumlah oknum hanya seharga Rp 6 juta hingga Rp 8 juta.dtc