Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Presiden Jokowi menaruh perhatian yang begitu besar terhadap Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Hal itu dibuktikan dengan banyaknya proyek pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan dan pengembangan sejumlah bandar udara (bandara).
Namun, sebagian dari proyek infrastruktur itu justru membuat para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) kehilangan mata pencaharian.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Sumut, Syahrul Akbar, saat acara Silaturahmi dan Diskusi Bareng Aliansi Pengusaha Nasional dengan tema "Kompleksitas Permasalahan Dunia Usaha, Stabilitas Harga Keberpihakan dan Keamanan Berwirausaha di Cafe Potret, Jalan KH Wahid Hasyim, Medan, Jumat (12/4/2019) malam.
Syahrul mengatakan dirinya bersama rekan-rekannya, 3 hari terakhir berkeliling ke sejumlah daerah ataupun desa yang ada di Sumut. Sepanjang perjalanan keliling desa itu mereka masih sering mendapati jalan-jalan desa yang belum tersentuh pembangunan.
Selain itu, kata dia, pembangunan jalan tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi (MKTT) juga telah membunuh para pelaku UMKM penjual oleh-oleh di Pasar Bengkel, Kabupaten Serdang Bedagai.
Syahrul pun sempat memutarkan video curhatan pelaku UMKM yang mengeluhkan penurunan pendapatan sejak tol MKTT operasional. "Infrastruktur mengganggu UMKM adalah benar. Kondisi Pasar Bengkel terganggu setelah jalan tol dioperasionalkan. Infrastrukrur telah membunuh pelaku UMKM," terangnya.
Syahrul juga menyebut kebijakan infrastruktur yang digadang-gadang oleh pemerintahan Jokowi malah telah memberatkan para pelaku usaha, karena tarif tol yang mahal malah membuat biaya ekspedisi semakin tinggi.