Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. PT Pertamina (Persero) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama mengembangkan penelitian pemanfaatan sawit untuk bahan bakar jenis bensin (gasolin) maupun LPG (Liquified Petroleum Gas).
Dengan kerja sama itu, kini Indonesia sebagai salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia, menjadi negara pertama yang mengembangkan sawit untuk bensin dan LPG melalui co-prosessing. Hal itu dikatakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, Jumat (12/4/2019).
Dikutip dari informasi resmi Kementerian ESDM, Minggu (14/4/2019), Dadan mengatakan, minyak sawit dicampurkan ke kilang dengan proses cracking, menggunakan katalis merah putih, yang juga merupakan produksi anak bangsa, dan akan menghasilkan bensin dan LPG di akhir proses.
Berbicara di depan mahasiswa peserta Workshop Pengembangan Bioenergi dan Energi Pedesaan Berbasis Energi Terbarukan di IPB, Dadan mengungkapkan pemanfaatan sawit untuk bensin ini juga telah dilakukan di beberapa negara seperti di Amerika, Italia, dan UEA.
Namun, yang dikembangkan di negara-negara tersebut adalah membuat pabrik baru yang dapat mengolah langsung sawit dengan bensin sebagai salah satu produknya.
"Yang mereka kembangkan bukan co-prosessing, tapi standalone, dari sawit menghasilkan bensin. Untuk co-processing ini kita yang pertama," paparnya.
Kelebihan lain dari co-prosessing ini, lanjutnya, masih dapat menggunakan kilang exsisting, sehingga lebih hemat dalam proses produksinya.
"Yang digunakan adalah kilang eksisting, hanya ditambahkan proses di tengahnya untuk menghasilkan bensin dan LPG," pungkas Kusnanda.