Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumatra Utara (Sumut) resmi mengoperasikan KA Dolok Martimbang, Minggu (5/5/2019). Kereta api ini akan melayani penumpang kelas bisnis di rute Medan-Siantar.
Vice President PT KAI Divre I Sumut, Rusi Haryono, mengatakan, kereta api yang saat selama ini melayani penumpang untuk relasi Medan-Siantar dan sebaliknya adalah KA Siantar Ekspres (Sireks). Dan setiap harinya, okupansi penumpang selalu penuh khususnya pada hari-hari libur.
"Karena itu, PT KAI Divre I menjalankan satu lagi KA Dolok Martimbang untuk relasi Medan-Siantar. Kereta api ini tidak asing lagi karena dulu pada tahun 1998 pernah ada dan pada 2007 sudah tidak dipergunakan lagi dan diganti dengan KA Sireks," katanya didampingi Manager Humas PT KAI Divre I Sumut, M Ilud Siregar.
Setelah dijalankan, KA Dolok Martimbang ini diharapkan bisa mengakomodir penumpang terutama ketika hari-hari libur.
Untuk jumlah kursi, katanya, KA Dolok Martimbang dilengkapi 320 kursi dengan menggunakan rangkaian 5 kereta. Tarif KAI Dolok Martimbang, untuk tahap awal mulai 5-19 Mei 2019 sebesar Rp 100.000 per orang.
"Ini masih masa percobaan. Untuk okupansi penumpang masih kurang dari 50%. Semua fasilitasnya KA Dolok Martimbang mulai dari ruangan, kursi, toilet dan lainnya sudah diperbarui," katanya.
KA Dolok Martimbang berangkat dari Stasiun Medan pukul 09.30 WIB dan tiba di Stasiun Siantar pukul 13.42 WIB. Dari Siantar berangkat pukul 18.15 WIB dan tiba di Stasiun Medan pukul 21.49 WIB.
Kepala Bidang Perkeretaapian Dinas Perhubungan Provinsi Sumut, Agustinus Panjaitan, mengatakan, pihaknya sangat mendukung pengoperasian KA Dolok Martimbang. Sebab, relasi Medan-Siantar ini mendukung pariwisata ke arah Danau Toba sebagai salah satu kawasan strategis pariwisata nasional.
"Jadi kereta api tersebut mendukung yang sudah ada saat ini. Pengoperasian kembali kereta api ini sudah lama kita dorong dan sekarang tinggal konektivitas ke sana. Karena ini sampai Siantar tentu harus ada moda konekting sampai ke Parapat," katanya.
Sebelumnya, kata dia, pihaknya sudah mencoba untuk mengkoneksikan bus Damri dari Siantar ke Danau Toba. Tetapi sekarang sudah tidak beroperasi lagi dan sedang dievaluasi kembali.
Namun dengan adanya penambahan sarana ke Siantar, pihaknya akan lebih memikirkan konekting modanya sehingga bisa mensupport pariwasata ke Danau Toba. "Apapun ceritanya, konektivitas antarmoda kunci penting dari kinerja transportasi," katanya.