Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memanggil aplikator ojek online (ojol) Go-Jek pada pekan depan. Kemenhub memanggil Go-Jek karena beredar informasi Go-Jek menurunkan tarif atau tidak sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Sebagaimana diketahui, pemerintah menerapkan tarif baru ojol pada 1 Mei 2019. Tarif ini terdiri dari beberapa zona, di mana khusus untuk Jabodetabek berlaku batas bawah sebesar Rp 2.000/km dan batas atas Rp 2.500/km.
"Ya kita satu minggu mau ketemu lagi mereka," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi kepada detikFinance, Minggu (5/5/2019).
Budi akan memanggil Go-Jek untuk mengetahui alasan Go-Jek menerapkan tarif tidak sesuai keputusan pemerintah. Serta, mencari jalan keluar terkait penerapan tarif ojol ini.
"Cuma saya nggak begitu tahu, mungkin pengemudi lebih tahu. Yang jelas ada ketidaksesuaian yang kita buat. Tapi alasannya apa, ya saya rencana minggu besok mau mengundang mereka lagi, kenapa demikian, maunya gimana," paparnya.
Perihal sanksi, Budi tak bisa bicara banyak. Sebab, Go-Jek ini telah menjadi sandaran bagi banyak orang. Menurut Budi, lebih baik mencari jalan keluar terbaik.
"Ya kalau bicara sanksi sensitif banget, saya bisa memberikan teguran saya berikan Kominfo, tapi dampaknya luar biasa," ujarnya.
"Jadi kita perhitungan banget, lebih enak ayo bagaimana baiknya," tuturnya.
Budi juga menanggapi rencana mogok para driver Go-Jek terkait hal ini.
"Saya juga dapat informasi, dari Garda, dari asosiasilah yang katanya mereka mau off bid, tapi hak mereka lah," katanya.
Namun demikian, dia menilai, aksi ini tidak ada pengarahan massa. Budi bilang, off bid berarti nonaktifkan aplikasi.
Budi melanjutkan, dirinya akan memanggil manajemen Go-Jek pada pekan depan. Dirinya akan mencari jalan keluar terkait masalah penerapan tarif ini.
"Kalau off bid mereka tidak ada pengerahan massa ya, hanya tidak jalan aja aplikasi, tapi saya akan ketemu Go-Jek lah terutama," ujarnya.dtc