Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Yokohama. Nissan Motor Co diperkirakan akan mengalami penurunan 28% dalam laba operasional tahunan mereka. Hal ini akan menjadikan angka penjualan terburuk dalam 11 tahun terakhir setelah mantan bos Nissan, Carlos Ghosn sempat mengangkatnya pada masa itu hingga kini lengser dari jabatannya.
Penangkapan Ghosn tahun lalu membuat pabrikan Jepang ini tak habis-habisnya mendapat tekanan. CEO Nissan saat ini, Hiroto Saikawa pun mencoba untuk merombak tata kelola perusahaan dan menempatkan Nissan pada posisi yang setara dengan Renault sebagai aliansinya.
Melemahnya laba Nissan dan semakin banyaknya eksekutif dan manajer yang angkat kaki telah memicu keprihatinan Renault sebagai pemegang 43% saham Nissan. Rumor atas kemungkinan merger antara kedua perusahaan pun semakin kuat.
Meskipun demikian beberapa eksekutif Nissan menentang merger penuh.
"Hari ini kami telah mencapai titik terendah. Sebagian besar masalah yang kami hadapi adalah warisan negatif dari pemimpin lama kami (Carlos Ghosn)," kata Saikawa pada konferensi pers di kantor pusat perusahaan di Yokohama.
Saikawa menambahkan bahwa ia ingin perusahaan untuk mengembalikan kinerja perusahaannya dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Nissan menargetkan laba sebesar 230 miliar yen atau sekitar USD 2 miliar untuk tahun ini hingga Maret 2020. Profitabilitas yang lesu kemungkinan akan menghasilkan potongan 30% dividen setahun penuh menjadi 40 yen per saham.(dto)