Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) telah memangkas perkiraan pertumbuhan minyak global, karena perang dagang dan mengacu pada risiko pengurangan lebih lanjut.
Dalam laporan bulanannya yang diterbitkan Kamis (13/6/2019), OPEC memperkirakan, permintaan minyak dunia akan naik 1,14 juta barel per hari pada tahun ini, jumlah itu berkurang 70.000 bph dari perkiraan sebelumnya.
"Sepanjang paruh pertama tahun ini, ketegangan perdagangan global yang sedang berlangsung telah meningkat. Risiko penurunan signifikan dari meningkatnya sengketa dagang yang berimbas pada pertumbuhan permintaan global tetap ada," kata OPEC dalam laporannya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (13/6/2019).
Di samping menurunkan perkiraan permintaannya, OPEC juga memperkirakan persediaan minyak di negara berkembang naik pada April, menunjukkan tren yang dapat meningkatkan kekhawatiran atas kemungkinan melimpahnya minyak.
Sementara itu, organisasi yang berbasis di Wina ini menyatakan, produksinya turun pada Mei karena sanksi AS terhadap Iran.Produksi oleh ke-14 anggota OPEC turun 236.000 barel per hari dari April menjadi 29,88 juta barel per hari.
Pasokan dari Iran mencatat penurunan terbesar, sebesar 227.000 barel per hari, karena Washington memperketat sanksi pada ekspor Iran. Eksportir top Arab Saudi melakukan pemotongan sukarela lebih lanjut, membantu mengimbangi peningkatan di Irak dan Angola.
OPEC memperkirakan perlu, menyediakan rata-rata 30,52 juta barel per hari pada 2019 untuk menyeimbangkan pasar, jumlah itu turun 60.000 barel per hari secara bulanan karena prospek permintaan global yang lebih lemah. Hal ini menunjukkan akan ada defisit pasokan 2019 lebih dari 600.000 barel per hari jika OPEC terus memompa pada tingkat Mei dan hal-hal lain tetap sama. (bisnis.com)